Polrestabes Surabaya Ungkap Perampokan Sadis di depan STIE Mahardika, Lansia Manyar Dibuang di Kebun Tebu
Kapolrestabes Surabaya Kombespol Luthfie Sulistiawan bersama jajaran Satreskrim merilis perampok sadis.-Alif Bintang-
“Setelah sepakat untuk menggunakan jasa AS secara offline, ISM dan AK lalu menaiki kendaraan milik korban dengan tujuan awal diantar ke arah SMP Negeri 57 di Jalan Siwalankerto,” ungkap Luthfie.
“Namun sesampainya di depan SMP Negeri 57, kedua tersangka tidak jadi turun. Di lokasi terdapat banyak orang yang nongkrong. Akhirnya kedua tersangka meminta untuk diantar lagi ke arah STIE Mahardika,” sambung Kapolres.
BACA JUGA:Korban Perampokan dan Pembunuhan di Manukan Tama Dikenal Ramah
Sesampainya di STIE Mahardika, malapetaka itu terjadi. Di tengah situasi sepi, ISM dan AK mulai melancarkan aksinya.
Keduanya secara tiba-tiba melakukan kekerasan dengan cara membekap korban dan memukul korban beberapa kali. Setelah mendapat pukulan bertubi-tubi, korban akhirnya pasrah.
BACA JUGA:Perampokan dan Pembunuhan Manukan Tama, Luka Tusukan di Kepala Belakang Jadi Pemicu Korban Tewas
“Jadi korban ini sudah terpojok, area kepalanya dipukuli secara beruntun, hingga akhirnya korban pasrah dan mempersilakan kedua tersangka untuk mengambil barang berharganya,” jelas Luthfie.
ISM dan AK kemudian meringkus korban dengan lakban di bagian mata, mulut, tangan, dan kaki. Selanjutnya, ISM dan AK bersama korban menuju ke arah Wonoayu, Tulangan, Sidoarjo.
BACA JUGA:Perampokan dan Pembunuhan di Manukan Tama, Korban Juragan Blue Gaz Sempat Cekcok
Lalu sesampainya di kawasan kebun tebu, korban dibuang dan ditinggalkan. Usai membuang korban, keduanya membawa lari Sigra putih milik korban, HP, isi dompet, dan surat-surat berharga lainnya.
BACA JUGA:Perampokan dan Pembunuhan di Manukan Tama, Polisi Masih Lakukan Pendalaman
“ISM dan AK melarikan diri ke arah Cirebon untuk menjual kendaraan tersebut ke seorang penadah inisial ATM (42) yang berada di Desa Pabuaran, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat,” tandas Luthfie. (bin)
Sumber:

