Mabes Polri dan Polresta Malang Kota Assemen Penanganan Unras

Mabes Polri dan Polresta Malang Kota Assemen Penanganan Unras

Pelaksanaan assesmen penanganan dan Evaluasi Unras di Mapolresta Malang Kota --

BACA JUGA:Permohonan SKCK di Polresta Malang Kota Naik 90 Persen, Didominasi Calon PPPK

Upaya kolaboratif ini, terbukti efektif meredam potensi kerusuhan susulan, termasuk saat massa HMI beraksi pada 1 September 2025.

Untuk diketahui, aksi unras pada 29 Agustus 2025 yang lalu dari berbagai elemen mahasiswa di depan Polresta Malang Kota usai Doa dan menyalakan Lilin di Alun-Alun Merdeka Kota Malang, terjadi Jumat malam 29 Agustus 202 lalu.

Awalnya massa hanya menyampaikan aspirasi, bahkan perwakilan Unras ditrima dan  ditemui Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Nanang SH, SIK, MSi, namun aksi damai berkembang menjadi kerusuhan saat malam hari dengan perusakan fasilitas umum, pos polisi dan kantor pemerintahan.

BACA JUGA:Polresta Malang Kota Maksimalkan Peran Polisi RW, Cegah Provokasi di Lingkungan Masyarakat

Aparat mengamankan 61 orang, mayoritas berasal dari luar Malang. Dari jumlah tersebut, 13 orang ditetapkan sebagai tersangka, termasuk provokator hingga pelaku pelemparan batu dan benda keras lainnya.

Waktu kejadian dan pasca Kejadian, terdapat 19 Pos Polisi yang rusak dgn rincian 6 pos dibakar dan 16 pos dirusak serta tercatat 12 anggota Kepolisian  luka-luka, mulai luka robek, patah tulang, patah lengan hingga cedera kepala.

Dalam paparannya, Kombes Pol Nanang menegaskan pihaknya bersama TNI dan Elemen Masyarakat bergerak cepat melakukan langkah preventif, preemtif hingga represif tegas terukur utk menghalau massa yg anarkhis.

“Kami tidak hanya melakukan penindakan, tapi juga pembersihan lokasi bersama masyarakat agar tidak menimbulkan trauma serta memperkuat sinergi dalam mencegah eskalasi lanjutan,” jelasnya.

BACA JUGA:Polresta Malang Kota Maksimalkan Peran Polisi RW, Cegah Provokasi di Lingkungan Masyarakat

Polresta Malang Kota dan Forkopimda bersama Elemen Masyarakat seperti Kokam Muhammadiyah, Madas, Sakera, Branjang Kawat, hingga komunitas Aremania sepakat ikut menjaga objek vital, 30–31 Agustus.

Upaya kolaboratif ini, terbukti efektif meredam potensi kerusuhan susulan, termasuk saat massa HMI beraksi pada 1 September 2025.

Sebagai bentuk antisipasi dan kewaspadaan Polresta Malang Kota juga meningkatkan kemampuan anggota dengan melaksanakan Sispam Mako, Jumat 12 Agustus yang lalu. (edr)

Sumber:

Berita Terkait