Pengprov Muaythai Indonesia Satukan Visi Sukseskan Program PBMI 2026
Ketua Umum PBMI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti membuka Rapat Kerja Nasional Muaythai Indonesia.--
JAKARTA, MEMORANDUM.DISWAY.ID – Pengurus Besar Muaythai Indonesia menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) secara daring yang diikuti 35 Pengurus Provinsi guna menyatukan visi organisasi dan menyukseskan program kerja Pengurus Besar Muaythai Indonesia (PBMI) tahun 2026, Senin 29 Desember 2025.
Rapat kerja nasional tersebut dibuka langsung Ketua Umum PBMI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti.

Mini Kidi--
Dalam sambutannya, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menekankan pentingnya tertib organisasi dan kesamaan visi antara pengurus pusat dan daerah demi menjaga marwah Muaythai Indonesia sebagai cabang olahraga prestasi.
“Saya meminta semua pihak menjaga marwah dan tertib organisasi agar Muaythai Indonesia dapat menjalankan roda organisasi serta kewajiban pembinaan dan pencapaian prestasi,” tegasnya.
BACA JUGA:Dua Atlet Muaythai Jatim Siap Berlaga di SEA Games Thailand, Minta Restu Ketua PBMI
LaNyalla menyampaikan sejumlah agenda strategis PBMI tahun 2026, di antaranya penyelenggaraan Championship Series untuk atlet amatir dan Nyalla Combat untuk kategori profesional. Ajang tersebut direncanakan digelar di lima wilayah, yakni tiga lokasi di Pulau Jawa, serta masing-masing satu lokasi di Sumatera dan Sulawesi.
“Ini adalah komitmen kita untuk menyediakan panggung yang lebih luas bagi atlet Muaythai Indonesia agar memiliki jam terbang dan mental bertanding yang kuat,” tandas LaNyalla.
BACA JUGA:Sukses Kejurprov Muaythai Jatim di Blitar, Semua Atlet Kabupaten Malang Raih Medali
Agenda lainnya adalah penerapan standardisasi internasional dalam pengembangan sumber daya manusia Muaythai Indonesia. Seluruh workshop pelatih, wasit, dan juri diwajibkan menghadirkan pemateri dari International Federation of Muaythai Associations (IFMA).
Selain itu, PBMI membuka peluang seluas-luasnya bagi atlet untuk mengikuti kejuaraan internasional. Untuk agenda domestik, fokus terdekat adalah persiapan Pekan Olahraga Nasional cabang olahraga bela diri yang akan digelar di Sulawesi Utara pada Juni mendatang.
Dalam aspek penguatan organisasi, PBMI juga telah mengesahkan kepengurusan judicial bodies dengan memperkuat Komite Disiplin, Komite Etik, dan Komite Banding.
BACA JUGA:Aklamasi, Ariful Huda Terpilih Ketua Muaythai Kabupaten Malang
LaNyalla menegaskan bahwa Asosiasi Muaythai Tradisional Indonesia (ASMUTRI) yang bernaung di bawah Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia bukan cabang olahraga prestasi dan tidak diperbolehkan menyelenggarakan turnamen maupun mengikuti event resmi.
Oleh karena itu, ia mengingatkan seluruh pengurus PBMI di semua tingkatan untuk tidak terlibat dalam kepengurusan ASMUTRI.
BACA JUGA:Kritisi Permenpora Nomor 14/2024, LaNyalla: Bisa Jadi Masalah Ekosistem Olahraga Nasional
LaNyalla juga meminta komunikasi antara Pengprov dan PBMI dilakukan secara intensif serta seluruh kegiatan wajib mematuhi standar operasional prosedur organisasi, khususnya terkait perizinan dan rekomendasi.
“Hal ini penting untuk menghindari pelanggaran prosedur dan memastikan setiap kegiatan Muaythai di Indonesia terdata dan terstandarisasi,” pungkasnya. (epe)
Sumber:


