umrah expo

Revitalisasi Rumah Kepatihan Ngawi Terkatung-katung

Revitalisasi Rumah Kepatihan Ngawi Terkatung-katung

Cagar budaya Rumah Kepatihan di Jalan Patiunus, Kelurahan Ketanggi, Ngawi. -Aris Purniawan/Andhika Abdillah-

NGAWI, MEMORANDUM.CO.ID - Rencana revitalisasi kawasan cagar budaya Rumah Kepatihan di Jalan Patiunus, Kelurahan Ketanggi, Ngawi, hingga kini masih diselimuti ketidakpastian.

BACA JUGA:Dikbud Ngawi Tekankan MPLS Ramah dan Anti-Perundungan

Padahal, dokumen perencanaan teknis sudah rampung sejak 2023. Kondisi bangunan yang mulai rusak parah, mulai dari tembok hingga atap, semakin mendesak adanya perbaikan.


Mini Kidi--

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Ngawi, Sumarsono, mengungkapkan bahwa mandeknya revitalisasi ini disebabkan oleh ketiadaan anggaran.

"Anggaran belum mencukupi sehingga [revitalisasi] belum terlaksana," ujarnya.

BACA JUGA:Kepala BKPSDM: Mantan Kadisdikbud Ngawi Masih Terima Gaji karena Belum inkracht

Sumarsono menambahkan, pihaknya telah mengajukan dokumen perencanaan tersebut ke Pemerintah Provinsi Jatim, namun hingga saat ini belum ada respons. Meski begitu, Dikbud Ngawi akan terus berupaya mengusulkan anggaran untuk revitalisasi ini.

Diperkirakan, kebutuhan dana untuk merevitalisasi seluruh Rumah Kepatihan mencapai miliaran rupiah. Khusus untuk bangunan induknya saja, berdasarkan kajian Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI Jatim, dibutuhkan sekitar Rp 1,6 miliar.

BACA JUGA:Kasus Dugaan Tindak Pidana Korupsi Dana Hibah 2022, Mantan Kadisdikbud Ngawi Divonis 4 Tahun

Saat ini, Rumah Kepatihan masih dimanfaatkan sebagai tempat latihan menari bagi para pelajar. Ke depannya, setelah direvitalisasi, tempat ini diharapkan dapat menjadi pusat kegiatan kebudayaan yang lebih representatif.

BACA JUGA:ASN Ngawi Divonis 1,5 Tahun Penjara Terkait Korupsi Dana Hibah Dikbud

"Revitalisasi ini dilakukan untuk melestarikan budaya sekaligus sebagai ruang publik yang representatif untuk masyarakat Ngawi," pungkas Sumarsono.

Sumber: