Lantik Pejabat Kemenag, Menag Soroti Keteladanan, IT dan Spirit Ekoteologi
Menag--
BACA JUGA:Menag Inginkan Pesantren Jadi Pilar Transformasi Pendidikan Masa Depan
Dalam kesempatan itu, Menag juga kembali mengangkat gagasan ekoteologi, yaitu kemampuan berpikir jernih dengan menyinkronkan diri dengan alam semesta dan Tuhan.
“Inilah trilogi jilid dua: manusia, alam, dan Tuhan.” ujar Menag.
Ia menjelaskan bahwa trilogi jilid pertama yang mencakup kerukunan internal antarumat beragama, kerukunan antarumat beragama secara umum, serta kerukunan antara umat beragama dengan pemerintah, saat ini sebagian besar sudah terlaksana.
“Insyaallah sudah lewat, kecuali jika ada kasus tertentu yang bisa diselesaikan secara kasuistik,” ujarnya.
Karena itu, menurut Menag, saatnya bergegas menatap tantangan baru, yaitu mewujudkan trilogi jilid dua.
“Pertama adalah kerukunan antarumat manusia tanpa membedakan agamanya, etniknya, jenis kelaminnya, warna kulitnya, bahasanya, bahkan kewarganegaraannya. Jadilah pengabdi-pengabdi kemanusiaan dengan sesama,” jelasnya.
“Yang kedua adalah kerukunan antara manusia dengan alam semesta. Alam semesta itu bukan hanya objek, tapi juga partner dalam mewujudkan diri kita sebagai hamba Tuhan. Jangan hanya menjadikan alam sebagai sasaran, tapi libatkan sebagai partisipan yang mendukung pencapaian cita-cita kita,” lanjut Menag.
“Dan yang ketiga tentu adalah keakraban kita dengan Tuhan Yang Maha Kuasa. Kalau segitiga ini akrab—manusia, alam, dan Tuhan—maka otomatis trilogi jilid pertama juga akan terselesaikan,” tambahnya.
BACA JUGA:Sambut Tahun Baru Islam 1447 H, Kemenag Hadirkan Kegiatan Peaceful Muharam
Menag pun mengajak para rektor untuk mulai menunjukkan perhatian dan komitmen terhadap isu ini di lingkungan kerja masing-masing. “Saya mohon kepada kita semua, para rektor, mulailah mempertontonkan kekhususan isu ini di lingkungan kerjanya masing-masing,” pesannya.
Menutup sambutannya, Menag mengajak seluruh pejabat untuk bekerja secara tulus dan berani bersikap sesuai aturan. “Sepanjang kita berjalan di atas peraturan yang ada, jangan takut pada siapa pun. Jangan takut, Tuhan bersama kita. Di mana ada ketulusan dan keikhlasan, di situ pasti ada keajaiban,” pungkasnya.
Hadir, para pejabat eselon I dan II Kemenag. Sebagai saksi, Sekjen Kemenag Kamaruddin Amin dan Dirjen Pendidikan Islam Amin Suyitno.
Sumber:



