umrah expo

Seleksi Sekda Surabaya: DPRD Tekankan Objektivitas dan Bebas Intervensi, Siaran Langsung Saja Tak Cukup

Seleksi Sekda Surabaya: DPRD Tekankan Objektivitas dan Bebas Intervensi, Siaran Langsung Saja Tak Cukup

Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko.-Arif Alfiansyah-

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Rencana Pemkot Surabaya untuk menyiarkan secara langsung proses seleksi terbuka sekretaris daerah (sekda) mendapat tanggapan dari DPRD Kota Surabaya.

BACA JUGA:Cak YeBe Desak Seleksi Pengurus Kopkel Merah Putih Ketat dan Transparan: Minta Rekrutmen Libatkan Masyarakat 

Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko, menegaskan bahwa siaran langsung bukan satu-satunya jaminan transparansi, melainkan harus diiringi dengan proses seleksi yang benar-benar objektif dan bebas dari intervensi politik.


Mini Kidi-- 

Yona Bagus, yang akrab disapa Cak Yebe, mengapresiasi langkah Pemkot Surabaya sebagai bentuk komitmen terhadap keterbukaan publik. Namun, ia menekankan bahwa substansi dari proses seleksi jauh lebih penting daripada sekadar aspek seremonial.

“Kami apresiasi niat Pemkot menyiarkan langsung proses seleksi Sekda. Tapi yang perlu diawasi bersama adalah agar keterbukaan ini tidak hanya jadi tontonan tanpa kontrol. Transparansi tidak berhenti di layar, tapi menyentuh substansi seleksi yang objektif dan bebas dari kepentingan,” ujar Cak Yebe, Selasa 3 Juni 2025.

BACA JUGA:Cak YeBe Soroti Praktik Tidak Sehat Dalam Proses Pembentukan Koperasi Kelurahan Merah Putih 

Menurut politisi dari Fraksi Gerindra tersebut, jabatan Sekda memegang peranan kunci dalam struktur birokrasi Kota Surabaya. Sekda berperan sebagai motor utama dalam memastikan sinkronisasi program antara kepala daerah dan seluruh perangkat daerah. Oleh karena itu, Cak Yebe menekankan pentingnya integritas, kapasitas manajerial, serta rekam jejak calon sebagai indikator utama dalam penilaian.

“Jangan sampai posisi Sekda hanya diisi oleh orang yang dekat secara politik, tapi tidak cukup kuat secara teknokratik dan organisatorik. Ini bukan jabatan politis, tapi jabatan profesional birokrasi yang menuntut kredibilitas tinggi,” tegasnya.

BACA JUGA:Pesan Cak Yebe di Harkitnas Ke-117: Bukan Sekadar Seremoni, Momentum Perkuat Kejujuran dan Keberanian 

Cak Yebe juga meminta agar panitia seleksi (pansel) benar-benar memperhatikan masukan dari berbagai pihak, termasuk DPRD, agar proses seleksi berlangsung adil dan tidak menimbulkan polemik di kemudian hari. Ia bahkan menyarankan adanya keterlibatan lembaga pengawasan independen untuk memverifikasi proses dan hasil seleksi.

“Komisi A tentu akan melakukan pengawasan penuh terhadap proses ini. Kami ingin memastikan bahwa hasil akhir seleksi ini memang benar-benar menghasilkan sosok Sekda yang bisa menjaga netralitas ASN dan memperkuat kinerja birokrasi Pemkot,” ucapnya.

BACA JUGA:Ketua Komisi A DPRD Surabaya Yona Bagus Widyatmoko Serap Aspirasi Warga Kelurahan Made

Lebih jauh, Cak Yebe mengingatkan bahwa tantangan pemerintahan kota ke depan akan semakin kompleks. Mulai dari percepatan pelayanan publik berbasis digital, penguatan integritas birokrasi, hingga kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan baik di dalam maupun luar negeri. Untuk itu, seleksi Sekda diharapkan dapat memunculkan pemimpin birokrasi yang visioner dan mampu mengeksekusi program dengan baik.

BACA JUGA:Yona Bagus Kritik Keras Kebijakan Wali Kota Surabaya Tak Wajibkan ASN Ngantor 

“Sekda adalah wajah dari profesionalitas Pemkot. Harus mampu jadi jembatan antara visi wali kota dan realisasi di lapangan. Jangan sampai pemilihan ini hanya melanggengkan zona nyaman atau loyalitas sempit,” pungkasnya. (alf)

Sumber:

Berita Terkait