Catatan Eko Yudiono: Awi Masih Tegak Lurus dan Sendiko Dawuh kepada Junjungan
Eko Yudiono, Wartawan Memorandum.--
Catatan Eko Yudiono, Wartawan Memorandum
Partai Demokrasi Indonesia Perjuarangan (PDI-P) bergolak. Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Surabaya Adi Sutarwijono dicopot. Rumor yang berkembang masih menjadi bola liar.
Sulit ditebak. Yang jelas, ada hal signifikan yang membuat Ketua Umum (Ketum) PDI-P Megawati Soekarno Putri tidak puas dan murka.
Meski akhirnya Wakil Ketua Bidang Kehormatan DPD PDI-P Jatim Budi 'Kanang' Sulistyono menjelaskan dicopotnya Awi terkait berkurang kursi PDI-P dari 15 menjadi 11, namun hal itu dinggap hanya sebagai kamuflase belaka.
Dugaaannya, ada rencana tersendiri yang akan disusun partai berlambang kepala banteng dengan moncong putih itu. Rencana apa itu?
Meski masih samar, namun menarik untuk disimak kelanjutan telenovela dicopotnya Awi yang juga Ketua DPRD Surabaya ini. Awi sendiri sudah memberikan statemen terkait pencopotan dirinya.
BACA JUGA:Begini Tanggapan Wali Kota Eri Cahyadi Terkait Pergantian Ketua DPC PDIP Surabaya
BACA JUGA:PDIP Bebastugaskan Awi dari Ketua Partai

Mini Kidi--
Pria yang juga mantan jurnalis itu berharap, loyalis dan kader PDI-P tetap solid meski dirinya dicopot. Awi juga menyebut, ia juga tunduk dan tegak lurus dengan perintah ‘junjungannya’.
Meski statemen Awi terdengar diplomatis, namun ada ketidakpuasan dari sorot matanya ketika memberikan keterangan kepada wartawan. Gesture tubuhnya menyiratkan kegelisahan tak terhingga. Tubuhnya juga bergetar. Hanya dia dan Tuhan yang tahu.
Prai berkacamata ini berusaha tegar. Ia berusaha membuat fire wall kokoh dan meyakinkan agar pencopotan dirinya tidak membuat partai yang mempunyai massa signifikan di Surabaya ini kehilangan ‘tanduknya’.
Pikiran Awi, apapun yang terjadi, ia dibesarkan oleh PDI-P. Saatnya, ia menunjukkan loyalitas dalam arti sebenarnya. Sendiko dawuh kepada ‘Kanjeng Ratu’ saat ini adalah jalan dan pilihan yang tepat.
Sayangnya, ‘Sendiko Dawuh’ dalam pewayangan mempunyai konatasi negatif.
Sendiko Dawuh sering digunakan oleh Sangkuni atau Sengkuni. Ia dikenal sebagai tokoh yang licik, suka menghasut, dan pandai bicara.
Istilah “sendiko dawuh” yang berarti “telah saya sampaikan" atau "sudah saya jelaskan" sering digunakan oleh Sengkuni untuk menyampaikan pendapat atau perintahnya kepada orang lain.
Mudah-mudahan, track record Awi yang moncer selama berkiprah di PDI-P tidak membawanya menjadi Senkuni.
Apalah arti kerja kerasnya selama ini jika akhirnya Nila Setitik Rusak Susu Sebelanga. Awi memang saat ini dalam posisi yang sulit, namun kembali lagi komunikasi politik adalah senjata utama.
Komunikasi yang terkadang bisa menembus ruang, sekat dan fire wall yang ada.
Komunikasi politik yang juga penulis yakini bakal menjadi andalan Awi dalam membentengi dirinya dan tetap tegak lurus kepada junjungannya Megawati Soekarno Putri meski pada akhirnya sedikit pahit.
Sumber:



