Gas Melon Naik, Pedagang Kecil Surabaya Menjerit: Keuntungan Sedikit
Penjual gorengan Bandung di Jalan Jarak. -Arif Alfiansyah-
BACA JUGA:Dukung Kebijakan Pemerintah Pusat, Pemkot Surabaya Awasi Pembelian LPG 3 Kg, Wajib Pakai KTP
"Kalau harga gas naik terus, saya takut pembeli kabur kalau saya naikkan harga gorengan. Jadi cuma bisa berharap harga nggak naik lagi," katanya.
Senada disampaikan Aldy, keluarga dari owner Masakan Padang di sekitar Kantor Kelurahan Putat Jaya. Kenaikan harga elpiji dari Rp 16.000 menjadi Rp 18.000 per tabung bukan hanya sekadar angka bagi Aldy. Bagi pedagang kecil seperti dirinya, kenaikan ini terasa langsung di kantong.
BACA JUGA:Beli LPG Pakai KTP dan KK Sengsarakan Masyarakat, Ketua YLPK: Kayak Zaman Kuno
"Kalau sehari bisa menghabiskan 4 tabung gas untuk memasak, hitung saja berapa tambahan pengeluarannya," ujarnya sembari menghitung-hitung.
Aldy mengaku khawatir kenaikan harga ini akan berdampak pada keuntungan usahanya.
"Harga bahan pokok lain juga terus naik, sementara harga jual nasi padang sulit untuk sering-sering kita naikkan karena takut pelanggan kabur," ungkapnya.
BACA JUGA:Beli LPG 3 Kg Wajib Tunjukkan KTP, Masyarakat: Pemerintah Merepotkan!
Pihaknya berharap, pemerintah dan pihak terkait dapat lebih memperhatikan nasib pedagang kecil yang terdampak kenaikan harga.
BACA JUGA:Polsek Tegalsari Pantau Pemberian Kompensasi Warga Terdampak Ledakan LPG Cafe Bluedoor
"Kami ini hanya pedagang kecil, penghasilan kami pas-pasan. Kalau harga bahan gas elpiji naik terus, kami susah bertahan," ucapnya dengan kecewa. (alf)
Sumber:

