KKN Berdampak, Mahasiswa UMM Dibekali Tanaman Ketahanan Pangan
Prosesi pelepasan mahasiswa UMM untuk KKN Berdampak.-Edy Riawan-
MALANG, MEMORANDUM.CO.ID - Ribuan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dilepas menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) Berdampak. Mereka melangsungkan berbagai program di berbagai wilayah. Tersebar, di 12 provinsi dan 53 kota/kabupaten, dari Sumatra hingga Papua.
BACA JUGA: Dubes RI untuk Mesir Semangati dan Bekali Para Wisudawan UMM
Prosesi pelepasan KKN berdampak, diawali dengan pelepasan burung-burung merpati, penyerahan tanaman sayur dan buah, hingga colour run.

Mini Kidi--
Pelepasan burung, simbol dan semangat menjaga lingkungan dan kelestarian bumi. Sementara tanaman sayur dan buah, menjadi cara UMM mendukung program ketahanan pangan.
BACA JUGA:FGD Pembaruan Hukum Acara Pidana, Dekan FH UMM Kupas Asas Diferensiasi
"Ribuan tanaman itu di bawa ke daerah dan desa. Dimaksudkan, mendorong masyarakat untuk mampu mewujudkan ketahanan pangan Indonesia. Fokus mengawal dan menciptakan atmosfer ketahanan pangan di lokasi KKN berdampak," terang Rektor UMM, Prof Nazzarudin Malik, saat ditemui di acara pelepasan mahasiswa.
BACA JUGA:UMM Peringkat Pertama Kampus Penelitian Terbaik se-Indonesia
Sementara itu, Kepala LPPM UMM Prof Dr Ir Sutawi MP menyampaikan UMM melepas 3.010 mahasiswa KKN di berbagai daerah di Indonesia. Selain itu, sebanyak ada yang diberangkatkan khusus ke Riau, dalam program KKN Muhammadiyah dan Aisyiyah (KKN MAS).
BACA JUGA:Audiensi Dandim Yuda Sancoyo dengan Rektor UMM, Perkuat Kerja Sama Pendidikan dan Bela Negara
Untuk luar Jawa, mereka dikirim ke Badung, Bima, Dompu, Lombok Timur, Lombok Barat, Makassar, Tanah Bumbu, Kalimantan, Tabanan, Sikka, Ternate, Maluku dan lainnya. Sementara di Jawa dikirim ke Magetan, Blitar, Bangkalan, Situbondo, Pasuruan, Probolinggo, Serang, Rembang, Nganjuk, dan lainnya.
BACA JUGA:Sengkaling UMM Luncurkan Zombie Fort dan Teka Teki World
"Tahun ini, memilih tema ketahanan pangan sebagai fokus utama. Selaras dengan agenda prioritas nasional. Oleh karena itu, setiap mahasiswa diwajibkan membawa bibit tanaman sayuran dan buah dalam sistem multikultur. Harapannya, ini bisa jadi langkah konkret untuk memperkuat ketahanan pangan lokal,” terang Sutawi.

Pelepasan ribuan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menjalani KKN Berdampak diawali dengan pelepasan burung-burung merpati.-Edy Riawan-
Lebih dari sekadar menanam bibit, UMM menekankan mahasiswa harus mampu membaca kondisi sosial di wilayah penempatan. Memberikan solusi berbasis ilmu pengetahuan. Dengan menggandeng mitra strategis seperti ATRBPN dan BPS. Ditantang memahami langsung persoalan tata ruang, data sosial ekonomi, dan dinamika kebijakan yang berlangsung di masyarakat.
BACA JUGA:Bukber UMM Bareng Media, Bernuansa Tempo Doeloe
“Sejak dulu, KKN adalah misi mulia. Tapi tantangannya hari ini berbeda. Mahasiswa harus mampu mengenali masalah dengan cara ilmiah dan lintas disiplin. Mereka harus jadi ‘pabrik solusi’, bukan pencipta masalah baru,” pungkas Rektor UMM, Prof Nazzarudin Malik.
BACA JUGA:Sahur on the Road UMM, Gandeng Geng Motor Molak Malik
Dalam konteks itu, kerja sama dengan lembaga bukan hanya simbolis. Diarahkan agar mahasiswa dapat melihat langsung tantangan kebijakan di lapangan. Misalnya bagaimana masalah pertanahan menghambat ketahanan pangan, atau bagaimana data yang lemah menyebabkan program bantuan pangan tidak tepat sasaran. (edr)
Sumber:



