UMM Peringkat Pertama Kampus Penelitian Terbaik se-Indonesia
kampus UMM--
MALANG, MEMORANDUM.CO.ID - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), menempati peringkat pertama kampus swasta di Indonesia bidang research. Dikeluarkan SCImago Institutions Rankings (SIR) tahun 2025 ini.
SIR merupakan lembaga pemeringkatan perguruan tinggi di dunia. Ini bukti, bahwa UMM kampus dengan riset bagus, sisi kualitas maupun kuantitas.
“Ini bentuk nyata, kami memiliki komitmen tinggi meningkatkan kualitas tata kelola penelitian. Berdampak luas terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,” terang Wakil Rektor IV UMM Bidang Riset, Pengabdian, dan Kerjasama Muhamad Salis Yuniardi, M.Psi., Ph.D
BACA JUGA:4.000 Mahasiswa UMM Dilepas Turun ke 17 Provinsi
BACA JUGA:Bukber UMM Bareng Media, Bernuansa Tempo Doeloe
BACA JUGA:Pelepasan Ribuan Burung Perkutut, Tandai Pesmaba UMM

Mini Kidi--
Ia menjelaskan, paling tidak ada 11 indikator menjadi landasan penilaian SIR. Salah satunya, jumlah publikasi ilmiah pada jurnal terindeks Scopus. UMM sudah mendorong sivitas akademikanya, menghasilkan riset terbaik di masing-masing bidang. Bahkan menyediakan program, membantu dan meningkatkan jumlah kualitas penelitian.
Indikator lain, jumlah artikel pada jurnal internasional bereputasi kualitas tinggi (Q1) dan jumlah sitasi artikel pada jurnal internasional bereputasi. Menggambarkan, kualitas penelitian UMM sangat baik. Banyak pihak yang mengambil dan mengutip sitasi dan dari dosen-dosen UMM.
“Begitupun dengan indikator kolaborasi internasional. Tidak terbatas pada universitas internasional. Tapi juga, institusi lain seperti pemerintahan, perusahaan, NGO, Startup dan lainnya. Mulai dari institusi di Asia, Eropa, Amerika, Afrika, dan lain sebagainya,” lanjut Salis.
BACA JUGA:Wamen Dikti Saintek, Bakar Semangat Mahasiswa UMM di Student Day
BACA JUGA:Audiensi Dandim Yuda Sancoyo dengan Rektor UMM, Perkuat Kerja Sama Pendidikan dan Bela Negara
Rektor UMM Prof. Nazaruddin Malik, M.Si. mengapresiasi upaya sivitas akademika Kampus Putih, menghasilkan penelitian berkualitas. Meski begitu, menurutnya, penelitian yang bagus, harus mampu memberikan manfaat masyarakat luas.
"Bukan penelitian yang hanya berhenti dalam tulisan dan menjadi bacaan semata. Tapi benar-benar bisa dirasakan oleh manusia untuk memajukan peradaban," pungkasnya. (edr)
Sumber:



