Kasus HIV/AIDS Melonjak di Madiun, Remaja Berisiko Tinggi
Di antara PSK yang terindikasi terjangkit penyakit kelamin hingga HIV/AIDS menjalani pemeriksaan kesehatan setelah digaruk petugas Satpol PP Kabupaten Madiun. -difa/juremi-
MADIUN, MEMORANDUM.CO.ID - Jumlah kasus baru orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Kabupaten Madiun menunjukkan tren peningkatan yang mengkhawatirkan. Dalam kurun waktu lima bulan terakhir saja, Dinas Kesehatan setempat mencatat ada 59 kasus HIV baru.
BACA JUGA:Razia PSK di Madiun Ungkap Penyakit Menular Seksual dan Dugaan Anak di Bawah Umur Terlibat
Koordinator Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun, Agung Dodik Pujianto, mengungkapkan bahwa sebagian besar ODHA juga terjangkit penyakit menular seksual lain, seperti sifilis atau raja singa.

Mini Kidi--
"Mula HIV dari penyakit sifilis, sama seperti kasus baru dari hasil razia beberapa waktu lalu di Caruban,” ujarnya pada Jumat 30 Mei 2025. Hal ini menunjukkan adanya korelasi antara penyakit kelamin lain dengan penularan HIV.
Data dari Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Daerah (KPAD) Kabupaten Madiun menunjukkan bahwa hingga Mei 2025, total ODHA di wilayah tersebut mencapai 1.435 kasus. Dari jumlah tersebut, 1.141 orang menderita HIV, sementara 294 orang telah berada di fase AIDS.
BACA JUGA:Operasi Pekat, Satpol PP Amankan PSK, Waria, dan Pria Hidung Belang
"Yang masih kami dampingi atau masih hidup untuk pengobatan sebanyak 762 orang, sedangkan yang sudah meninggal dunia sebanyak 673 orang,” terang Pengelola Program dan Keuangan KPAD setempat, Lenny Dwi Ambarsari.
Salah satu yang menjadi sorotan adalah tingginya kasus pada kelompok usia produktif. Sebanyak 22,6 persen atau sekitar 324 kasus berasal dari kalangan remaja hingga dewasa muda (16-30 tahun).
Lenny menjelaskan bahwa data ini mencakup pelajar dan mahasiswa, yang umumnya tertular karena pergaulan bebas, baik dari prostitusi maupun tren lelaki suka lelaki (LSL).
Lebih lanjut, penderita HIV/AIDS tertinggi justru berasal dari kalangan usia produktif dewasa, yaitu kelompok umur 31-45 tahun, dengan angka mencapai 42,2 persen atau sekitar 608 kasus. Posisi kedua ditempati oleh usia 41-60 tahun dengan 32,3 persen kasus. Sementara itu, kasus pada anak-anak (0-15 tahun) yang tertular dari orang tua berada di persentase terendah, sekitar 2,6 persen. (dif/jur)
Sumber:



