BPS Lumajang Tekankan Pentingnya Analisis Data untuk Perencanaan Pembangunan
Kepala BPS Lumajang M. Sonhaji bersama Kadis Kominfo Mustakim saat Bimtek Pengelolaan Portal Satu Data.--
LUMAJANG, MEMORANDUM.CO.ID – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Lumajang, M. Sonhaji, menegaskan bahwa data tidak boleh berhenti hanya sebagai kumpulan angka, tetapi harus dianalisis agar memberi makna dan arah pembangunan, Selasa 30 September 2025.
Hal itu disampaikan saat kegiatan Bimbingan Teknis Pengelolaan Portal Satu Data di Aula Graha Nagara Bhakti Kantor BKD Lumajang.

Mini Kidi--
“Data yang baik harus bisa dibunyikan. Artinya, data harus memberi gambaran nyata tentang kondisi lapangan, bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah, serta menjadi dasar perumusan kebijakan. Inilah peran penting analisis statistik dalam pembangunan,” jelas Sonhaji.
Ia menambahkan, melalui analisis yang tepat, data mampu menjawab kebutuhan praktis maupun strategis.
Statistik deskriptif menampilkan potret kondisi, sementara statistik inferensial digunakan untuk memperkirakan, menguji hipotesis, hingga membuat proyeksi masa depan.
BACA JUGA:Timsus B2 Polres Lumajang Gelar Patroli Dini Hari Antisipasi Kejahatan
“Dengan begitu, keputusan pemerintah daerah bukan sekadar asumsi, melainkan berbasis bukti ilmiah,” imbuhnya.
Lebih dari instrumen teknis, Sonhaji menekankan bahwa pengelolaan Portal Satu Data juga merupakan landasan etis bagi pemerintah daerah dalam membangun transparansi.
“Kalau data dikelola dengan baik, maka kebijakan publik akan lebih akurat. Dampaknya langsung terasa oleh masyarakat berupa pelayanan yang cepat, transparan, dan berkeadilan,” ujarnya.
BACA JUGA:Satlantas Polres Lumajang Gelar Police Goes to School di SMAN 1 Tempeh
Ia berharap momentum Bimtek ini menjadi titik balik bagi perangkat daerah di Lumajang untuk memperkuat komitmen bersama menghasilkan data yang bersih, valid, dan mutakhir.
“Data bukan sekadar angka, melainkan instrumen strategis sekaligus kompas pembangunan. Kalau kita ingin Lumajang maju dan berdaya saing, maka harus dimulai dari data yang berkualitas,” pungkasnya.
Sumber:



