Lumajang Bergerak Tekan Kasus GAKY Demi Masa Depan Anak Sehat dan Cerdas
Reza Hadi Kurniawan, Ketua Komisi A DPRD Lumajang dan Awaluddin Yusuf, Anggota Komisi D DPRD Lumajang dalam progran talkshow.--
LUMAJANG, MEMORANDUM.CO.ID - Keberhasilan menekan kasus Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) di Kabupaten LUMAJANG dipandang DPRD sebagai langkah strategis untuk menyelamatkan generasi bangsa dari ancaman penurunan kecerdasan.
Program fortifikasi garam beryodium dan kampanye kesehatan masyarakat yang dijalankan Dinas Kesehatan terbukti memberi dampak signifikan terhadap kualitas hidup masyarakat.
BACA JUGA:Hardi Kusuma Anggota DPRD Lumajang Berkomitmen Serap Aspirasi Warga Desa Dadapan

Mini Kidi--
Ketua Komisi A DPRD Lumajang, Reza Hadi Kurniawan, menyebut capaian ini bukan sekadar keberhasilan teknis, melainkan investasi jangka panjang dalam pembangunan manusia. Menurutnya, penanggulangan GAKY menyangkut masa depan sumber daya manusia Indonesia.
“Anak-Anak Lumajang tumbuh sehat dan cerdas. Dengan mengatasi GAKY, kita sedang memastikan kualitas generasi penerus yang akan memimpin daerah dan bangsa ini,” tegas Reza dalam Talkshow Jelita di LPPL Radio Suara Lumajang, Senin 25 Agustus 2025.
Namun, DPRD mengingatkan bahwa tantangan belum selesai. Masih ditemukan garam non-iodium beredar di pasaran yang berpotensi mengancam kesehatan masyarakat. Karena itu, pengawasan distribusi garam beryodium diminta diperketat agar tidak ada celah bagi produk tanpa fortifikasi masuk ke konsumsi publik.
BACA JUGA:Komisi A DPRD Lumajang Apresiasi Wisuda Alquran Akbar 2025 Yayasan Nurul Masyithah
“Perlindungan kesehatan masyarakat harus dimulai dari hal paling dasar, termasuk memastikan garam yang beredar memenuhi standar. Ini bukan sekadar soal dagang, tetapi menyangkut keselamatan generasi mendatang,” imbuhnya.
Anggota Komisi D DPRD Lumajang, Awaluddin Yusuf, menambahkan bahwa program penanggulangan GAKY harus terus berlanjut dengan pendekatan lebih menyeluruh. Menurutnya, distribusi garam beryodium hanyalah satu sisi; sisi lain yang tak kalah penting adalah edukasi dan perubahan perilaku masyarakat.
“Masyarakat harus benar-benar paham manfaat yodium. Sosialisasi perlu digencarkan, karena perubahan perilaku hanya lahir dari pengetahuan yang kuat. Konsumsi garam beryodium harus menjadi budaya sehat yang melekat,” kata Awaluddin.
BACA JUGA:Ketua Komisi D DPRD Lumajang Dukung dan Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas pihak diantaranya, tenaga kesehatan, pemerintah desa, sekolah, hingga tokoh masyarakat untuk memastikan pesan kesehatan tersampaikan hingga tingkat rumah tangga.
“GAKY bukan hanya urusan tenaga medis, tetapi urusan bersama. Jika semua elemen terlibat, maka upaya ini akan menjadi gerakan kolektif menjaga kecerdasan generasi,” tambahnya.
Sumber:



