Jelang Upacara Piodalan, Lumajang dan Bali Perkuat Diplomasi Budaya Nusantara di Kaki Semeru
Bunda Indah Bupati dan Mas Yudha Wakil Bupati Lumajang Terima Kunjungan Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Bali di Pendopo Arya Wiraraja--
“Piodalan ini merekatkan spiritualitas dengan kebudayaan, dan mempertegas bahwa toleransi adalah kekuatan sejati masyarakat Lumajang,” katanya.
BACA JUGA:Pemkab Lumajang Terapkan WFH dan WFO untuk ASN Jelang Libur Idufitri dan Nyepi
Di tengah dinamika kehidupan sosial saat ini, pelaksanaan Piodalan di Senduro menjadi pengingat bahwa Indonesia dibangun atas fondasi perbedaan yang dikelola dalam harmoni. Keberadaan Pura Mandara Giri Semeru Agung di wilayah mayoritas non-Hindu pun menjadi representasi toleransi dalam praktik, bukan sekadar retorika.
Pemerintah Kabupaten Lumajang memandang kegiatan keagamaan seperti Piodalan sebagai aset kultural sekaligus instrumen diplomasi sosial. Melalui pendekatan yang inklusif dan kolaboratif, Lumajang menegaskan posisinya sebagai rumah bersama bagi seluruh anak bangsa, tanpa memandang latar belakang keyakinan.( Ags )
Sumber:



