umrah expo

Lumajang Siapkan Sistem Digital Pantau Harga dan Stok Pangan

Lumajang Siapkan Sistem Digital Pantau Harga dan Stok Pangan

Agus Triyono, Sekda Kabupaten Lumajang Bersama Segenap OPD Dalam Penguatan Strategi Pengendalian Inflasi Daerah--

LUMAJANG, MEMORANDUM.CO.ID - Pemerintah Kabupaten LUMAJANG mengambil langkah tegas dalam penguatan strategi pengendalian inflasi daerah melalui transformasi sistem pengelolaan harga dan ketersediaan bahan pokok. Hal ini ditegaskan oleh Sekretaris Daerah LUMAJANG, Agus Triyono dalam agenda bertajuk “Integrasi Upaya Pengendalian harga dan Ketersediaan Bahan Pokok”, di Ruang Nararya Kirana Kantor Bupati LUMAJANG, Rabu 25 Juni 2025.

Menurut Agus, pengendalian inflasi bukan lagi sekadar soal stabilitas ekonomi, melainkan menyangkut keadilan sosial dan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.

BACA JUGA:Pemkab Lumajang Minta Perusahaan Hentikan Praktik Penahanan Ijazah


Mini Kidi--

“Inflasi yang tidak terkendali menyentuh daya beli, distribusi logistik, hingga stabilitas sosial. Kita tidak bisa terus bersikap reaktif. Harus dibangun sistem proaktif berbasis data,” tegasnya.

Sebagai respon konkret, Pemkab Lumajang menyiapkan pembangunan dashboard pemantauan harga secara real-time yang akan mengintegrasikan seluruh data terkait stok, distribusi, dan dinamika harga pangan pokok. Inisiatif ini juga akan memperkuat sinergi antara OPD, pelaku usaha, distributor, dan petani lokal sebagai ujung tombak rantai pasok.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan, Muhammad Ridha, menyampaikan bahwa sistem baru ini dirancang untuk menjawab persoalan klasik: keterlambatan data dan pengambilan keputusan yang tidak presisi.

BACA JUGA:Pemkab Lumajang Serius Atasi Dampak Tambang

“Kami tak bisa lagi bergantung pada laporan manual. Sistem digital ini akan memungkinkan tindakan lebih cepat, tepat, dan berdampak langsung pada kestabilan harga di pasar,” ujarnya.

Transformasi ini tidak hanya diharapkan dapat menjaga inflasi tetap terkendali, tetapi juga menjadi landasan menuju ekosistem ekonomi daerah yang adaptif, tangguh, dan berpihak pada kebutuhan masyarakat.(Ags)

Sumber: