Aktivitas Gunung Semeru Meningkat, Warga Dimnta Tetap Tenang dan Patuhi Aturan Keselamatan
Kondisi Gunung Semeru Yang Terletak di Perbatasan Lumajang - Malang Dalam Masih Berstatus Level II ( Waspada)--
LUMAJANG, MEMORANDUM.CO.ID - Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang kembali mengalami erupsi pada Rabu malam, 12 Maret 2025, pukul 20.44 WIB. Meskipun tinggi kolom abu tidak teramati, aktivitas vulkanik tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 22 mm dan berlangsung selama sekitar 1 menit 35 detik.
Saat dikonfirmasi, Kamis 13 Maret 2025, Petugas Pusdalops BPBD Lumajang, Nur Cahyo menyampaikan bahwa hingga saat ini Gunung Semeru masih berstatus Level II (Waspada). Masyarakat di sekitar wilayah rawan bencana diimbau untuk tetap waspada dan mematuhi rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
BACA JUGA:Jalur Pendakian Gunung Semeru Ditutup 2-16 Januari 2025

Mini Kidi--
"Kami meminta agar warga di sekitar Besuk Kobokan untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 8 km dari puncak, terutama di sektor tenggara, karena berpotensi terkena awan panas guguran," ujar dia.
Selain itu, aktivitas di radius 3 km dari kawah juga dilarang mengingat potensi lontaran material pijar yang membahayakan. Potensi aliran lahar dan guguran lava juga harus diwaspadai, terutama di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat.
BPBD Lumajang mengimbau masyarakat untuk tetap mengikuti informasi resmi dari PVMBG dan tidak mudah percaya pada berita yang belum terverifikasi.
BACA JUGA:Eks Bupati Lumajang Dicecar Pertanyaan Soal Lembaga Penerima Bantuan Bencana Erupsi Gunung Semeru
"Informasi terbaru mengenai aktivitas Gunung Semeru dapat diakses melalui laman MAGMA Indonesia di https://magma.esdm.go.id atau melalui kanal media sosial resmi PVMBG," katanya.
Dengan kondisi cuaca yang dapat mempengaruhi pergerakan abu vulkanik dan aliran lahar, masyarakat yang berada di daerah aliran sungai yang berhulu di Semeru diingatkan untuk tetap siaga. Kesiapsiagaan dan kepatuhan terhadap rekomendasi dapat mengurangi risiko bencana serta menjaga keselamatan bersama. ( Ags )
Sumber:



