Polres Kediri Amankan Ratusan Terduga Perusuh dan Penjarah, Termasuk Pelajar serta Orang Luar Daerah
Kapolres Kediri AKBP Bramastyo Priaji.-Rohmad Sholeh-
KEDIRI, MEMORANDUM.CO.ID - Sebanyak 123 orang terduga aksi kerusuhan dan penjarahan yang terjadi di beberapa tempat di wilayah Kabupaten Kediri diamankan pihak berwajib. Mereka kini tengah menjalani pemeriksaan di Mapolres Kediri.
BACA JUGA:Akibat Kerusuhan Fasilitas Pemerintah Kabupaten Kediri Lumpuh
Kapolres Kediri, AKBP Bramastyo Priaji menyayangkan peristiwa tersebut. Apalagi, dari 123 orang yang diduga terlibat aksi anarkis itu sebagian besar masih berstatus pelajar.

Mini Kidi--
"Ada siswa SMP, SMA, SMK, bahkan santri. Ada juga satu perempuan yang ikut aksi. Ini jadi perhatian kita semua, terutama para orang tua agar lebih mengawasi putra-putrinya," terang AKBP Bramastyo, usai konferensi pers di halaman Pemkab Kediri, Minggu 31 Agustus 2025.
BACA JUGA:Semarakkan Kemerdekaan RI, Kapolres Kediri Ikut Lomba bersama Anggota dan Bhayangkari
Kapolres Bramastyo menegaskan, pihaknya akan melakukan pemeriksaan secara intensif untuk menentukan peran masing-masing terduga pelaku. Jika alat bukti cukup, kata dia, mereka akan diproses hukum.
"Kami juga akan memanggil orang tua dan pihak sekolah. Perlu diingat, catatan ini akan terekam di kepolisian dan berdampak di masa depan," lanjutnya.
BACA JUGA:Kapolres Kediri Hadiri Peresmian Gedung Airlangga RSKK
Pihak kepolisian, kata Kapolres Bramastyo, telah mengamankan barang bukti CCTV di sepanjang Jalan Sukarno Hatta dan yang ada di dalam pemkab maupun beberapa tempat lain yang menunjukkan adanya peristiwa anarkis.
"Kita bersama-sama juga dengan pemkab, Polda Jatim dalam hal ini Brimob juga bersama dengan TNI, akan melaksanakan patroli gabungan mulai dari hari ini dan seterusnya untuk memberikan rasa aman nyaman dan tenang masyarakat," terangnya.
BACA JUGA:Kuatkan Sinergi, Kapolres Kediri Sowan Ketua Umum MUI
AKBP Bramastyo juga menyebut, para pelaku pengrusakan dan penjarahan di beberapa tempat di Kediri banyak yang berasal dari luar daerah.
"Ada beberapa masyarakat Kediri, ada dari Nganjuk, bahkan ada dari Mojokerto," ungkapnya.
Sumber:



