Aksi GMNI Jember Tuntut Pembebasan Demonstran dan Reformasi Polri
Puluhan anggota GMNI demo di depan gedung DPRD Jember, Jawa Timur, Selasa (9/9/2025) Mereka mendesak pembebasan demonstran dan meminta Kapolri Sigit Dicopot.--
JEMBER, MEMORANDUM.CO.ID - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menggelar demonstrasi di depan Gedung DPRD Jember, Jawa Timur, Selasa, 9 September 2025. Aksi ini mendesak agar ratusan demonstran yang ditahan di Jakarta dan Surabaya segera dibebaskan.
Dalam orasinya, massa juga membentangkan spanduk bertuliskan 'polisi membunuh, negara menindas, rakyat melawan' dan menuntut pencopotan Kapolri Listyo Sigit Prabowo.
"Ini adalah bentuk konsistensi kami menyuarakan amarah masyarakat Jember. Ini adalah kali kedua kami turun untuk menyampaikan beberapa tuntutan," ujar Ketua GMNI Jember, Abdul Aziz Alfarzi.
BACA JUGA:Siap Kawal Kongres XXII, GMNI Surabaya Dorong Regenerasi Organisasi

Mini Kidi--
Aziz menegaskan tuntutan utama mereka, yaitu "bebaskan demonstran yang masih ditahan dan dikriminalisasi secara sepihak."
Selain itu, GMNI juga menuntut agar kasus pembunuhan terhadap massa aksi diusut tuntas dan para pelaku kekerasan, baik di lapangan maupun yang menginstruksikan, diadili. Mereka juga mendesak Presiden untuk mencopot Kapolri karena dianggap gagal menegakkan prinsip kemanusiaan.
"Reformasi institusi Polri secara menyeluruh agar mengembalikan fungsinya sebagai pengayom masyarakat," pintanya.
BACA JUGA:GMNI Jember Apresiasi Kinerja Polsek Sumbersari
Selain isu kepolisian, massa juga menyampaikan tuntutan lain, di antaranya:
Transparansi anggaran DPR: Publikasi anggaran DPR secara transparan, termasuk rincian gaji, tunjangan, pensiunan, dan fasilitas mewah lainnya.
Perbaikan kompetensi DPR: Revisi UU Nomor 7 Tahun 2023 tentang Pemilihan Umum dan reformasi menyeluruh sistem kaderisasi partai politik.
Kebijakan progresif: Mendesak DPR RI dan DPRD Jember mengesahkan kebijakan yang berpihak pada rakyat.
TNI kembali ke barak: Revisi UU Nomor 3 Tahun 2025 tentang TNI untuk mengembalikan fungsi TNI sebagai pertahanan negara, menyusul temuan provokator dengan identitas intelijen militer dalam aksi demonstrasi sebelumnya.
Sumber:



