umrah expo

Miris, SDN di Pedalaman Jember Hanya Punya Dua Siswa Baru

Miris, SDN di Pedalaman Jember Hanya Punya Dua Siswa Baru

Dua Siswi Sekolah Dasar Negeri (SDN) 08 Curahnongko, ikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) --

JEMBER, MEMORANDUM.CO.ID - Potret memprihatinkan pendidikan di daerah terpencil kembali terkuak. Sekolah Dasar Negeri (SDN) 08 Curahnongko, yang berlokasi di Dusun Kotta Blater, Desa Curahnongko, Kecamatan Tempurejo, JEMBER, Jawa Timur, hanya menerima dua siswa baru untuk tahun ajaran 2025/2026. Kondisi ini menyoroti tantangan besar dalam pemerataan akses pendidikan di wilayah pelosok.

Pada Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang digelar Sabtu 19 Juli 2025 pagi, ruang kelas 1 SDN 08 Curahnongko tampak lengang. Hanya Vita Aulia Fitri dan Sinar Cahyani yang mengisi bangku-bangku kosong. Meskipun demikian, semangat belajar kedua siswi ini tidak padam, justru membangkitkan motivasi tentang betapa pentingnya pendidikan di tengah segala keterbatasan.

BACA JUGA:PMR Madya SMPN 1 Jember Edukasi Kesiapsiagaan Bencana Kebakaran dan Pertolongan Pertama pada MPLS


Mini Kidi--

"Hanya dua orang, tadi senam dan belajar menulis sama Bu Guru," ujar Vita Aulia Fitri polos.

Kepala SDN 08 Curahnongko, Anik Supriyadi, menjelaskan bahwa kedua murid kelas 1 tersebut berasal dari Afdeling Terate, Dusun Kotta Blater, sebuah wilayah paling selatan Kabupaten Jember yang dikenal terpencil.

"Kemarin itu sebetulnya hanya 1 orang dari TK daerah sini, tapi ada nambah 1 lagi. Jadi totalnya 2 orang untuk ajaran baru tahun ini," terang Anik.

BACA JUGA:MPLS SMPN 3 Puger Bersinergi dengan Koramil 0824/21, Siswa Baru Dibekali PBB dan Wawasan Kebangsaan

Berdasarkan data sekolah, total keseluruhan murid SDN 08 Curahnongko dari kelas 1 hingga kelas 6 hanya berjumlah 28 siswa, dan ironisnya, hanya diajar oleh tiga orang guru. Lebih memprihatinkan lagi, sekolah ini masih belum tersentuh aliran listrik, menambah daftar panjang tantangan yang dihadapi.

Anik menambahkan, lokasi sekolah yang berada di tengah perkebunan ini memiliki jumlah penduduk yang sangat minim, hanya dihuni oleh puluhan kepala keluarga. "Murid SD di sini itu semuanya dari TK sebelah, terus melanjutkan di SD, dan nanti kalau SMP juga masih satu area berdempetan," imbuhnya.

BACA JUGA:Murid SMP 7 Jember Ikuti MPLS Dengan Daring Berkelompok

Selain minimnya populasi, akses menuju wilayah Afdeling Terate juga sangat sulit. Terletak di tengah perkebunan yang jauh dari desa lain, jalannya cukup terjal, menyulitkan kendaraan roda dua maupun roda empat untuk melintas.

Kondisi geografis dan demografis inilah yang menjadi faktor utama minimnya jumlah siswa di SDN 08 Curahnongko, menggambarkan urgensi perhatian pemerintah terhadap pemerataan pendidikan di daerah pelosok. (edy)

Sumber:

Berita Terkait