Kisah Lansia Sambikerep Diusir Puluhan Orang Tak Dikenal, Barang dan Dokumen Penting Raib
Elina Widjajanti didampingi tim kuasa hukum di Gedung SPKT Polda Jatim atas dugaan kasus penganiayaan.-Jaka Santanu Wijaya/Faisal Danny-
BACA JUGA:Cucu Pembunuh Nenek di Pasuruan Akhirnya Ditahan, Ngaku Marah Tak Dipinjami Rp10 Juta
Selesai mengeluarkan korban dari rumah, atas perintah SML dan YSN, kelompok itu memasang palang pintu sehingga Elina dan keluarga tak bisa masuk lagi. Pada 15 Agustus 2025, orang suruhan SML dan YSN kembali. Mereka memindahkan semua barang milik keluarga tanpa persetujuan.
"Barang milik korban diangkut menggunakan dua mobil pickup (salah satunya berplat L 9818 W) dan membawanya ke tempat yang tidak diketahui. Sedangkan mobil milik Iwan Effendy (anggota keluarga) juga dikeluarkan paksa ke jalan," ucap Wellem.
BACA JUGA:Terkuak! Nenek Dibunuh Cucu Sendiri Lantaran Sakit Hati Tak Dipinjami Uang
Elina ketika dikonfirmasi terkait aksi keji kelompok ormas itu mengaku jika lengannya ditarik, lalu dia diseret, dan tubuhnya diangkat dibawa sampai keluar rumah. "Hidung, bibir saya berdarah. Wajah juga memar," ucapnya lirih.
Sementara itu, saat ditanya apa saja yang hilang, Elina menyebut semua barang miliknya raib entah kemana. Termasuk dokumen-dokumen penting yang menjadi bukti hak milik.
BACA JUGA:Nenek Juragan Kerupuk Ditemukan Tewas di Dalam Sumur, Diduga Korban Pembunuhan
"Barang saya hilang semua. Ada beberapa sertifikat juga," katanya.
Sedangkan terkait harapan, Elina meminta aparat penegak hukum untuk serius memproses laporannya.
BACA JUGA:Pelaku Pencurian di Rumah Mertua Kades Pujon Kidul Diduga Kunci Terang Kasus Perampokan Nenek Sunah
"Pokoknya saya minta ganti rugi rumah saya dirobohkan. Tolong diproses hukum orang-orang yang menganiaya," tandasnya. (jak/fdn)
Sumber:


