umrah expo

Polisi Buru Pelaku Pembacokan di Sungai Kalimas, Ini Kata Kerabat Korban

Polisi Buru Pelaku Pembacokan di Sungai Kalimas, Ini Kata Kerabat Korban

Juhari menunjukkan di HPnya Slamet sedang dirawat di RSUD Mohamad Soewandhie. --

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Slamet, asal Pamekasan dan Dewi asal Bangkalan, menjadi korban pembacokan oleh sekelompok orang tak dikenal di pinggir Sungai Kalimas, Jalan Gemblongan, Jumat, 19 September 2025. Keduanya mengalami luka bacok serius dan kini dirawat intensif di IGD RSUD dr. Mohamad Soewandhie. 

Menurut Juhari (44), adik ipar Slamet, korban Slamet berhasil menyelamatkan diri dengan melompat ke sungai dan berenang menyeberang ke Gang Plampitan X, di mana ia kemudian meminta pertolongan warga.

"Iya, tadi diselamatkan warga. Setelah dibacok, dia meloncat ke sungai, berhasil menyeberang di Gang Plampitan Gang X, minta tolong warga," ujar Juhari di RSUD dr. Mohamad Soewandhie.

 BACA JUGA:Tragedi di Pinggir Sungai Kalimas, Sepasang Kekasih Dibacok Pria Misterius


Mini Kidi--

Juhari menjelaskan, Slamet sehari-hari bekerja sebagai kuli bangunan dan indekos di kawasan Jelidro, Sambikerep. Dia adalah seorang pria berkeluarga dan istrinya juga tinggal di Surabaya. Ia menegaskan hubungan pernikahan Slamet baik-baik saja. 

Mengenai korban wanita, Dewi, Juhari mengungkapkan merupakan seorang janda dari Bangkalan yang tinggal sementara di kosan kakaknya di kawasan Gemblongan. Slamet mengenal Dewi melalui aplikasi TikTok, dan pertemuan mereka di lokasi kejadian pada Jumat malam itu adalah yang pertama kalinya secara langsung.

"Cuma tadi saya tanya kenalnya di TikTok. Ditanya wanita sudah cerai lama sama suaminya. Slamet sudah tanya ke warga Geblongan, kalau wanita itu sudah cerai lama. Enggak punya suami," tambah Juhari.

BACA JUGA:Pascakebakaran Ruang Tunggu Kendaraan, Operasional Pelabuhan Kalimas Normal

Juhari, kerabatnya itu sudah menikah dan tinggal bersama istrinya di Kota Surabaya. Bahkan kondisi pernikahan Korban Slamet dengan istri sahnya, disebut-sebut dalam keadaan baik. 

"Sudah menikah. Enggak cerai, masih ada istrinya. Istrinya di sini juga. saya tidak mengetahui sosok wanita yang turut menjadi korban pembacokan tersebut. Bahkan, dia tersebut juga bukan salah satu kerabat dalam keluarga besar mereka," tandas Juhari.

BACA JUGA:Polrestabes Surabaya Bongkar Jaringan Narkoba Kalimantan-Jawa, Sita 84 Kg Sabu dan 40.328 Butir Ekstasi

Pertemuan pertama antara Slamet dan Dewi tersebut berubah menjadi petaka ketika empat pria tak dikenal yang berboncengan dua sepeda motor tiba-tiba menyerang mereka. Salah satu pelaku langsung mengeluarkan senjata tajam dan membacok kedua korban tanpa peringatan.

"Lalu, datang orang, langsung Slamet dibacok. Iya katanya Naik 2 motor. Langsung menyerang. eggak ada omongan," ungkap Juhari.

Sumber:

Berita Terkait