umrah expo

Modus Cinta dan Catut Nama Pejabat Surabaya, Mantan Kekasih Tipu Rp1,3 Miliar

Modus Cinta dan Catut Nama Pejabat Surabaya, Mantan Kekasih Tipu Rp1,3 Miliar

Lydia Suryajaya memberikan keterangan kronologi penipuan dengan berderai air mata--

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Wanita korban penipuan bernama Lydia Suryajaya datang ke Pengadilan Negeri SURABAYA sebagai saksi dalam sidang kasus dugaan penipuan dan penggelapan oleh Edbert Christianto, mantan rekan kerjanya sekaligus mantan teman dekat yang saling mencintai. 

Ia hadir dan menceritakan kejadian kepada majelis hakim dengan menangis, bagaimana ia bisa ditipu hingga Rp1,3 miliar oleh pria yang pernah ia cintai.

BACA JUGA:Jemaah Haji Surabaya Diduga Jadi Korban Penipuan Sopir Taksi di Makkah, Uang Belasan Juta Rupiah Melayang


Mini Kidi--

Lydia mengatakan bahwa hubungan mereka bermula saat Edbert masih bekerja sebagai karyawan di tempat kerjanya pada tahun 2019. Perlahan, Edbert membangun kedekatan dengannya, 

Awalnya terdakwa meminjam uang dengan alasan yang terus berubah-ubah. Awalnya pinjaman kecil, mulai dari Rp2–5 juta, namun bertahap naik hingga mencapai total Rp1,3 miliar.

“Dia bilang butuh uang, saya percaya, saya transfer. Terus begitu terus, katanya untuk proyek, investasi, sampai dia janjikan kerja sama dengan Arif Fathoni. Tapi semua bohong,” kata Lydia.

BACA JUGA:Polres Malang Selidiki Penipuan Berkedok Zakat di Pasar Bululawang

Jaksa Penuntut Umum (JPU) Estik Dilla Rahmawati dari Kejaksaan Negeri Tanjung Perak membacakan surat dakwaan yang menyebutkan bahwa terdakwa menggunakan modus investasi fiktif serta mencatut nama pejabat tinggi, termasuk anggota DPRD Surabaya Arif Fathoni, untuk meyakinkan korban.

“Terdakwa memberikan keterangan palsu dengan mencatut nama tokoh politik agar korban percaya dan mau menyerahkan uang. Total kerugian korban mencapai Rp1,3 miliar,” ungkap Jaksa.

Lydia mengaku sempat beberapa kali dirayu dan dibujuk agar terus mentransfer uang, bahkan pada suatu waktu terdakwa berpura-pura ditangkap polisi agar korban merasa iba dan mengirimkan sejumlah uang.

BACA JUGA:Ketua PAC PDI-P Surabaya Kuras Dompet Pensiunan ASN Rp 100 Juta, Begini Modus Penipuannya

“Saya dikirimi pesan bahwa dia sedang ditahan. Dia bilang kalau tidak ada uang, proyeknya akan gagal. Saya kasihan, akhirnya saya kirim uang lagi,” tuturnya.

Setelah sekian lama tak kunjung mendapat pembayaran atau penjelasan, Lydia mencoba menyelesaikan secara baik-baik dengan mendatangi rumah terdakwa di Ambulu,  Namun bukannya mendapat solusi, ia justru dihina-hina oleh keluarga terdakwa dan diperlakukan tidak pantas.

Sumber: