Sengketa Harta Gono-Gini Mantan Istri Dilaporkan Polisi Gegara Jaminkan Aset
Lokasi pabrik yang menjadi sengketa.--
"Tiga putusan yang ditolak itu adalah Putusan Waris No. 658/PDT.G/2016/PN.SBY jo 799/PDT/2017/PT.SBY jo 1580K/PDT/2019 jo 117PK/PDT/2021, Perlawanan Jessisca dan Richard No. 701/PDT.BTH/2017/PN.SBY jo 463/PDT.BTH/2018/PT.SBY jo 3474K/PDT/2019 jo 852 PK/PDT/2021, dan Perlawanan Helen No. 477/PDT.BTH/2018/PN.SBY jo 482/PDT/2019/PT.SBY jo 2513K/PDT/2020 jo 1335 PK/PDT/2023," ungkapnya.
Bahkan pada 2016, Helen menggunakan laporan polisi tahun 2010 dengan tuduhan penganiayaan anak untuk menyeret Hokky ke Polrestabes Surabaya, Hokky dijemput paksa dan diborgol.
BACA JUGA:Saling Klaim Aset, Rapat Sengketa Lahan Tambak Wedi Surabaya Berakhir Buntu
"Namun akhirnya dibebaskan setelah Putusan MA No. 748K/PID.SUS/2018 menyatakan ia tidak terbukti bersalah," ucapnya.
Sementara itu aset-aset yang masuk dalam sita eksekusi tidak dapat dieksekusi karena dijaminkan oleh Helen.
"Aset-aset yang disita eksekusi justru dijaminkan ke Bank OCBC dan BCA. Pak Hokky pun akhirnya melapor ke Polda Jatim pada 7 Oktober 2024 dengan LP/B/599/X/2024/SPKT/POLDA atas dugaan tindak pidana Pasal 231 jo 372 KUHP," kata Irwan.
BACA JUGA:Konflik Agraria Memanas di Surabaya, Wakil Ketua DPRD Soroti Lambannya Penyelesaian Sengketa
Atas laporan tersebut Polda Jatim telah memediasi empat kali, namun Helen tetap bergeming.
Kini perkara naik ke tahap penyidikan berdasarkan SP.Sidik/213/II/RES.1.24.2025/Ditreskrimum.
Hokky menegaskan bahwa dirinya hanya ingin haknya sebagai pemilik sebagian aset.
Ia mengirim surat kepada Helen agar dilakukan pembagian batas fisik bangunan, supaya ia bisa kembali bekerja di pabriknya.
BACA JUGA:Sengketa Lahan Tambak Wedi Memanas, DPRD Surabaya Turun Tangan
Namun, menurut Hokky, upayanya dipelintir dan digoreng di media sosial seolah ia hendak mengeksekusi aset secara paksa.
Bahkan anak-anaknya ikut memviralkan dan memframing Hokky melakukan premanisme.
“Saya tetap berdoa agar Jessisca dan Richard diampuni Tuhan. Saya juga sedih melihat pabrik yang saya rintis kini semakin merosot, mesin-mesin banyak tidak terawat dan rusak,” tegas Hokky.
Sumber:



