Puluhan Hektare Sawah di Gresik Gagal Panen Akibat Banjir, Dispertan Siapkan Bantuan untuk Petani

GRESIK, MEMORANDUM.CO.ID - Banjir Kali Lamong dan Bengawan Solo yang terjadi sejak Januari hingga Maret 2025, telah membuat para petani di Gresik merugi. Air luapan sungai merendam ribuan hektare persawahan dan mengakibatkan gagal panen.

BACA JUGA:Banjir Kali Lamong Surut, Para Guru di Gresik Dibantu Damkar Bersihkan Lumpur Sekolah

Data Dinas Pertanian Gresik menunjukkan, sebanyak 1153,14 hektare sawah tergenang banjir sejak Januari. Dari ribuan hektare yang tergenang, terdapat 35 hektare lahan yang mengalami puso atau gagal panen.

--

Kabid Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Dispertan Gresik, Choirul Fatikin menyebutkan, gagal panen terbanyak dialami oleh petani di Kecamatan Cerme dan Bungah. 

BACA JUGA:Percepat Penanganan Banjir Kali Lamong, Pemkab Gresik Bersinergi dengan Pemprov dan DPRD Jatim

“Di Cerme ada 21 hektare sawah mengalami puso, sedangkan di Bungah ada 14 hektare. Totalnya terdapat 35 hektare sawah yang puso atau gagal panen,” ujar Choirul, Rabu 12 Maret 2025. 

Untuk meringankan beban kerugian yang dialami para petani, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik melalui Dinas Pertanian pun merencanakan pemberian bantuan.

BACA JUGA:Jurus Yani-Alif untuk Atasi Banjir Luapan Kali Lamong di Gresik

“Kita upayakan bantuan benih dan pupuk,” ujar Choirul. 

Saat ini, pemberian bantuan masih dalam tahap penggodokan di meja rapat. Choirul menyebut, bantuan akan segera disalurkan kepada para petani terdampak.

BACA JUGA:Kali Lamong Kembali Meluap, Bupati Yani dan Wabup Alif Terjun ke Lokasi Warga Terdampak Banjir

“Masih pembahasan. Jika sudah, bantuan akan segera disalurkan kepada para petani terdampak. Nanti kami informasikan perkembangannya,” tutur Choirul.

Sedangkan untuk langkah jangka panjang, Pemkab Gresik berencana menambah kolam retensi untuk mencegah terjadinya banjir di masa mendatang. Hal itu dipaparkan oleh Bupati Fandi Akhmad Yani saat pidato penyampaian visi misi. 

Sumber: