Bumi Gonjang Ganjing
Muhammad Ridho--
Bermula dari gedung DPR RI di Senayan, jeritan suara rakyat di kumandangkan, tuntutan demi tuntutan di gemakan.
Namun sayangnya aksi demo tak berjalan dengan semestinya, penyusup hingga provokator menyelinap masuk ke dalam kerumunan massa.
Kericuhan pun mulai mewarnai aksi demonstrasi, petugas keamanan berusaha memukul mundur massa, gas air mata dilayangkan.
Aksi massa mencoba melawan dengan melempar bom molotov, korban pun akhirnya berjatuhan.
BACA JUGA:Dari Kursi Kehormatan ke Kursi Pesakitan
BACA JUGA:Jalan Pintas PBB
BACA JUGA:Hitung Juga Napas Rakyat
Keheningan malam pecah, demo terus berlanjut, massa tak bisa di bendung. Fasilitas umum, gedung gedung DPR hingga pos polisi berubah tak karuan, lantaran dirusak, dicoret hingga dibakar.
Rumah anggota DPR tak luput dari amuk massa, mereka menjarah isi rumah pejabat negara dengan dalih "Perampasan Aset di sah kan oleh Rakyat" sebuah sindiran dari rakyat yang ingin RUU Perampasan Aset kepada pelaku koruptor segera di sahkan.
BACA JUGA:Teror KKN
BACA JUGA:Royalti oh Royalti…
Pemerintahan mencoba meredam amarah aksi massa dengan menonaktifkan anggota DPR buntut ucapannya yang dinilai menyakiti hati rakyat.
Tak ingin tinggal diam, Petugas Kepolisian pun menggelar patroli skala besar bersama forkopimda setempat, untuk menjaga kamtibmas tetap aman dan kondusif, dengan diiringi kegiatan doa lintas agama, untuk kemanan negeri tercinta ini.
Tak luput petugas mengamankan ratusan orang dari aksi demo anarkis. Demo Agustus 2025 menjadi catatan sejarah yang akan terus di ingat. (Rdh)
BACA JUGA:People Power Pati Hadang Arogansi Bupati
Sumber:

