Berkontribusi Pengembangan Sapi PO, Pemkab Bojonegoro Raih Penghargaan di Hari Jadi Ke-78 Provinsi Jatim
Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto menerima penghargaan dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di HUT ke-78 Provinsi Jatim.--
SURABAYA, MEMORANDUM - Pemkab Bojonegoro menerima penghargaan dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di peringatan HUT ke-78 Provinsi Jatim di Gedung Negara Grahadi, Kamis, 12 Oktober 2023.
Penghargaan ini diberikan dengan kategori kabupaten yang berkomitmen dalam melestarikan dan mengembangkan Sumber Daya Genetik Hewan Sapi Peranakan Ongole (PO).
Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023 mencatat, pada 2022, jumlah populasi sapi potong di Jatim mencapai 5.070.240 ekor dan berhasil mencetak jumlah tertinggi nasional.
Pemprov Jatim sendiri pada tahun ini telah menghasilkan betina produktif/akseptor dengan total 1.548.962 ekor atau 45 persen dari angka nasional sebesar 3.432.328 ekor.
Hal tersebut sangat mendukung program nasional SIKOMANDAN (Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri) dengan target nasional 2026 Swasembada Daging.
Inspektur upacara dalam amanatnya menyampaikan capaian Pemprov Jatim dalam penanganan kemiskinan ekstrem sejak tahun 2020 hingga 2022 turun signifikan di angka 1,56 persen.
Kemudian capaian IDM (Indeks Desa Membangun) Provinsi Jawa Timur tercatat sebanyak 2.800 desa dengan status mandiri, 3.674 desa maju dan 1.247 desa berkembang, sekaligus menobatkan Provinsi Jatim sebagai penyumbang desa mandiri terbanyak dari provinsi lain.
Di sektor IDM dan pengentasan kemiskinan ekstrem, Pemkab Bojonegoro juga turut berkontribusi dalam mensukseskan program tersebut.
Selain itu dengan ditetapkannya oleh Menteri Pertanian sebagai wilayah Sumber Bibit Sapi PO (Peranakan Ongole), Pemkab Bojonegoro terus melakukan pembinaan secara terencana dan berkelanjutan.
Upaya tersebut meliputi penjaminan kelangsungan wilayah sumber bibit, kegiatan uji performa, pemberdayaan kelompok pembibit ternak, dan penerapan cara pembibitan ternak yang baik (good breeding practice).
Sehingga dengan komitmen tersebut ke depannya Bojonegoro menjadi salah satu sumber bibit dan populasi unggulan Sapi PO secara Nasional.
Selain itu, upaya pelestarian plasma nuftah sapi asli Indonesia yang memiliki keunggulan daya tahan terhadap penyakit, tingkat reproduksi tinggi dapat menghasilkan sapi dengan mutu genetika tinggi.
Hal tersebut harapnya dapat meningkatkan daya jual dan minat peternak sapi dalam mengembangkan Sapi Peranakan Ongole.
Sumber:



