umrah expo

Implementasi Deep Learning, Guru SD Ngasem Bojonegoro Dibekali Kesehatan Mental dari Dosen Unugiri

Implementasi Deep Learning, Guru SD Ngasem Bojonegoro Dibekali Kesehatan Mental dari Dosen Unugiri

Acara Pendampingan Kesehatan Mental Peserta Didik bagi Kelompok Kerja Guru (KKG) sebagai Bekal Implementasi Deep learning.(ist)--

BOJONEGORO, MEMORANDUM.CO.ID - Suasana hangat namun penuh semangat menyelimuti Aula SDN Ngasem 1, Kecamatan Ngasem, BOJONEGORO, saat puluhan guru sekolah dasar berkumpul dalam kegiatan Pendampingan Kesehatan Mental Peserta Didik bagi Kelompok Kerja guru (KKG) sebagai Bekal Implementasi Deep learning

Kegiatan tersebut menjadi bagian dari program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang didanai oleh Kementrian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia tahun anggaran 2025 dengan Skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat. 

BACA JUGA:1.009 Wisudawan UNUGIRI Bojonegoro Dikukuhkan dalam Rapat Senat Terbuka Tahun 2025


Mini Kidi--

Pada kegiatan ini Tim Pengabdian bersama dengan LPPM UNUGIRI menggandeng Mitra Sekolah yang ada di Kecamatan Ngasem Kabupaten Bojonegoro. Kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa dalam proses pelaksanaannya agar mereka mendapatkan pengalaman yang berharga.

Ketua PkM Zumrotus Sa’diyah, menyampaikan bia tujuan kegiatan ini untuk membekali para guru dengan pemahaman dan keterampilan dasar dalam menjaga serta mendukung kesehatan mental siswa, sebagai bekal penting dalam implementasi deep learning di lingkungan sekolah dasar.

BACA JUGA:UNUGIRI Bojonegoro Berdayakan Guru BK Lewat Pelatihan Modul Bimbingan Karir Basis Multimedia dan Nilai Islam

“Guru-guru SD di Kecamatan Ngasem semakin siap menjadi garda terdepan dalam membangun generasi cerdas, tangguh, dan bermental sehat sebagai pondasi penting bagi masa depan pendidikan Indonesia,” ujarnya.

Sementara, narasumber Khoirotus Silfiyah menyampaikan perihhal pentingnya peran guru SD sebagai penjaga pertama kesehatan mental anak di sekolah. Menurutnya, fonomena kini terdapat banyak anak yang menghadapi tantangan serius perihak konsentrasi, rendah diri, hingga bullying. 

“Permasalahan ini tidak bisa dibiarkan. Guru perlu memahami bahwa kesehatan mental anak harus dilatih sejak dini agar mereka tumbuh dengan mental yang kuat dan bahagia,” paparnya.

BACA JUGA:Tim PKM Dosen Unugiri Luncurkan Alat Deteksi Dini Kanker Serviks Berbasis Artificial Intelligence

Silfi panggilan akrab Khoirotus Silfiyah juga menambah, bila salah satu pendekatan psikologis yang bisa digunakan Psychological First Aid (PFA). Di pendekatan PFA, Silfi melatih guru untuk mengenali dan menangani gejala awal gangguan mental pada siswa melalui tiga langkah sederhana namun bermakna. 

Mulai dari look atau amati, yaitu mengamati kondisi emosional dan perilaku peserta didik di kelas. Kemudian, listen atau mendengarkan, yakni memberikan ruang bagi siswa untuk berbicara tanpa penghakiman. 

Adapun yang terakhir, link atau menghubungkan. Yakni, mengarahkan siswa kepada sumber daya yang sesuai seperti konselor, psikolog, atau psikiater bila diperlukan.

Sumber:

Berita Terkait