Siap Terampil Menulis, Siswa KIR dan PPM Attanwir Talun Gelar Diklat Jurnalistik
Usman Roin saat memberikan materi ke para siswa (ist)--
Lebih lanjut, Dosen Prodi PAI Unugiri tersebut juga menjelaskan pentingnya aktualitas dan kecepatan dalam menulis berita. Menurutnya, berita yang ditunda penyampaiannya akan kehilangan nilai kekinian dan berisiko menjadi basi.
“Peristiwa harus segera diinformasikan, sebab bila ditunda akan menjadi informasi basi,” tegasnya.
Usman juga menekankan, bahwa dalam penulisan berita seorang jurnalis harus menguasai unsur 5W+1H (what, where, who, why, when, dan how) sebagai dasar kelengkapan data.
BACA JUGA:Kapolres Bojonegoro Silaturahmi ke Ponpes At Tanwir Talun
Pemateri secara detail, juga mengurai metode piramida terbalik dalam menulis berita, yakni menempatkan inti berita pada paragraf awal, lalu penjelasan pada tubuh berita, serta menghilangkan kesimpulan di bagian akhir.
“Inti berita harus diletakkan di kepala berita atau lead. Setelah itu baru penjelasan di tubuh berita dan ending tidak diperlukan,” urainya.
Dengan gaya penyampaian sederhana, pria asal Bulu Balen juga meminta mempraktikkan menulis berita langsung, untuk kemudian mendapatkan evaluasi satu per satu untuk diberi penjelasan atas kekurangan.
Salah satu peserta Zahra Nur Jannah, mengatakan senang dengan kegiatan diklat. Baginya diklat tersebut, membekali dirinya untuk peka bila ada kegiatan di manapun akan langsung ditulis menjadi berita.
“Jika ada kegiatan akan langsung saya tulis,” ungkapnya. (top)
Sumber:



