BANGKALAN, MEMORANDUM - Prilaku premenisme kembali menciderai insan pers di tanah air. Kali ini terjadi di Kabupaten Bangkalan. Wartawan Wartapers inisial M (38), menjadi korban pembacokan orang tak dikenal (OTK), ketika motor yang dikendarai melintas di jalan raya Desa Tambin, Kecamatan Tragah, Jumat 10 Mei 2024 sekira pukul 11.00.
Akibatnya, jurnallis asal Dusun Koalas, Desa Ketetang, Kecamatan Kwanyar ini menderita luka serius. Lengan tangan kiri dan punggungnya terkoyak cukup parah akibat sabetan sajam.
Kapolres Bangkalan AKBP Febri Isman Jaya, membenarkan peristiwa tragis yang dialami salah satu wartawan di kabupaten ujung Barat Pulau Madura itu. “Benar Mas, anggota Satreskrim saat ini sedang intens melakukan lidik lapangan,” kata AKBP Febri, Sabtu 11 Mei 2024.
Kapolres berharap komunitas insan pers tidak buru-buru menulis tragedi ini. Terlebih dugaan siapa oknum pelakunya, termasuk kemungkinan latar pemicunya. Semuanya belum jelas. Berikan keleluasaan kepada Timsus Satreskrim di bawah koordinasi Kasat Reskrim AKP Heru Cahyo Seputro untuk mengungkap kasus ini.
BACA JUGA:Satreskrim Polres Bangkalan Bekuk Maling Motor Lintas Suramadu
Informasi yang beredar di lapangan, beberapa saat sebelum kejadian, korban M yang mengendarai motor R-2 melintas di jalan raya Desa Tambin. Korban kemudian mampir ke salah satu warung di tepi jalan raya untuk membeli makanan. Saat itulah, mendadak M dibacok oleh OTK dari arah belakang. Ada dugaan, korban memang sengaja dikuntit oleh OTK. Disinyalir mengendarai motor Mio.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Heru, menjelaskan, begitu keluarga korban M melaporkan peristiwa berdarah itu ke Polsek Tragah dan Polres Bangkalan, Timsus Satreskrim segera melakukan olah TKP. Juga mulai berjibaku melakukan lidik lapangan.
Termasuk mengorek keterangkan pemilik warung dan warga di sekitar TKP. Namun tidak satupun diantara mereka yang mengaku melihat dan tahu kronologis kejadiannya. Apa lagi dugaan siapa oknum pelaku penganiayaan.
Di sisi lain, korban M untuk sementara belum bisa dimintai keterangan karena masih menjalani perawatan intensif di RSUD Syamrabu, Kecamatan Bangkalan Kota. Bahkan terbetik khabar, malam harinya jurnalis malang tersebut dirujuk ke RSUD Dr Soetomo karena luka bacok yang diderita cukup parah.
BACA JUGA:Satbinmas Polres Bangkalan Ajak Siswa SMAN 2 Hindari Kenakalan Remaja
“ Yaahh…begitulah kira-kira kebiasaan tan-taretan kita di Madura. Kalau dimintai keterangan terkait kasus carok atau penganiayaan, meski mungkin mereka tahu kejadiannya, pasti kompak mengatakan ta’ oneng kaulah pa’ (tidak tahun saya pak). Mereka takut jadi saksi,” timpal Kasi Humas Iptu Risna Wijayati.
Karenanya, Iptu Risna, sesuai arahan kapolres, wanti-wanti agar insan pers di Kabupaten Bangkalan bisa menahan diri. Jangan grusa-grusu menulis berita dengan memanfaatkan sumber di lapangan.
Termasuk info tetang siapa dugaan oknum pelakukanya. Terlebih terkait kemungkinan latar pemicunya. Sebab belum jelas apakah latar penyebab kasus ini berkait erat dengan tugas korban sebagai jurnalis, atau karena persoalan lain.
“ Jadi bersabarlah, kita tunggu hasil ungkap kasus ini oleh timsus Satreskrim” saran Iptu Risna. Semoga korban cepat pulih dan tersangka pelakunya segera tertangkap. Ini penting agar validitas kebenaran yang menjadi latar penyebab terjadinya peristiwa ini jadi terang-benderang. (ras/day)