SURABAYA, MEMORANDUM - Pemkot Surabaya hingga saat ini masih terus melakukan percepatan penanganan banjir di Surabaya. Salah satunya, mengerjakan titik rawan banjir di Jalan Dukuh Kupang Barat I, Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan.
Agar proses pembangunan saluran di Jalan Dukuh Kupang Barat I berjalan lancar, Pemkot Surabaya tak lupa koordinasi dengan pemilik jaringan utilitas hingga warga sekitar yang terdampak proyek pembangunan. Tujuannya, jika terjadi gangguan jaringan utilitas bisa segera ditangani sehingga tidak sampai mengganggu aktivitas warga.
BACA JUGA:Bojonegoro Hibah Rp 29,8 M, Barter Wilayah Lamongan 45 Hektare
Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Syamsul Hariadi mengatakan, sebelum membangun saluran box culvert, DSDABM Surabaya berkoordinasi dengan pemilik jaringan utilitas hingga warga yang berada di sekitar proyek. Mulai dari jaringan utilitas air PDAM, listrik hingga saluran telekomunikasi.
“Kami sudah memperhitungkan adanya utilitas dan sebagainya yang ada di sini, ya. Ini kami juga sudah berkoordinasi dengan PDAM, bahkan ada personel dari PDAM yang on call jika ada jaringan yang putus, bisa dihubungi, kemudian bisa langsung dikerjakan,” kata Syamsul, Rabu, 24 April 2024.
BACA JUGA:Bupati Hendy Canangkan Parade Pegon Digelar Setiap Hari Libur di Jember
Syamsul melanjutkan, sebisa mungkin pembangunan box culvert ini tidak sampai mengganggu jaringan utilitas yang ada di sekitar proyek. Selain berkoordinasi, yakni dengan cara menggeser jaringan utilitas agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
BACA JUGA:Mengawal Ide Besar Pemkot Pasuruan dalam Mengembangkan Wisata Heritage Terintegrasi
Namun, apabila jaringan utilitas tersebut terpaksa harus dipotong karena faktor lain, maka DSDABM segera berkomunikasi dengan masing-masing pemilik utilitas untuk diperbaiki.
Dirinya mengungkapkan, dalam pembangunan saluran kali ini sempat terjadi gangguan jaringan utilitas milik PDAM Surya Sembada sehingga membuat air tidak mengalir sampai ke rumah warga. Gangguan jaringan utilitas PDAM tersebut terjadi disebabkan adanya tanah galian yang longsor sehingga menimpa pipa PDAM.
Ia menyampaikan, ukuran pipa PDAM yang putus akibat longsoran tanah galian itu berukuran 4 dim. Saat itu, posisi pipa tersebut melintang di antara galian, kemudian terjadi longsor hingga menimpa pipa tersebut.
BACA JUGA:Sedang Tayang di Bioskop! Badarawuhi di Desa Penari Membahas Apa Saja?
“Ketarik karena longsor, pipanya ketarik. Jadi itu bukan karena kegaruk (alat berat), akan tetapi karena longsor saat hujan sehingga pipanya keseret hingga melengkung, ketarik akhirnya putus,” ungkapnya.
Dia menyebutkan, jaringan pipa PDAM tersebut sempat terputus hingga tiga kali. Yakni pada sore dan malam selasa kemarin, serta rabu pagi. Adanya insiden ini, DSDABM bersama PDAM Surya Sembada bergerak cepat mengatasi kebocoran tersebut.