SURABAYA, MEMORANDUM - Perceraian orang tua atau broken home memang menjadi pengalaman yang sulit bagi anak-anak. Hal ini dapat menimbulkan berbagai dampak psikologis yang signifikan, seperti:
1. Kesedihan dan Kehilangan
Anak-anak yang mengalami broken home mungkin merasa sedih dan kehilangan karena perpisahan orang tua mereka. Mereka mungkin merasa kehilangan figur orang tua, kehilangan rasa aman, dan kehilangan kebahagiaan keluarga.
2. Kebingungan dan Ketidakpastian
Anak-anak mungkin merasa bingung dan tidak pasti tentang masa depan mereka setelah broken home. Mereka mungkin tidak mengerti mengapa orang tua mereka bercerai dan apa yang akan terjadi pada mereka selanjutnya.
BACA JUGA:Menghadapi Broken Home: Tips untuk Tetap Tegar dan Bangkit
3. Kemarahan dan Kebencian
Anak-anak mungkin merasa marah dan benci kepada salah satu orang tua mereka, terutama orang tua yang meninggalkan rumah. Mereka mungkin juga merasa marah kepada dunia dan merasa bahwa mereka tidak dapat mempercayai siapa pun.
4. Rasa Bersalah
Anak-anak mungkin merasa bersalah atas perceraian orang tua mereka. Mereka mungkin berpikir bahwa mereka telah melakukan sesuatu yang salah untuk menyebabkan orang tua mereka bercerai.
5. Kesulitan Berkonsentrasi dan Belajar
Anak-anak yang mengalami broken home mungkin mengalami kesulitan berkonsentrasi dan belajar di sekolah. Mereka mungkin merasa cemas, depresi, atau mudah teralihkan.
BACA JUGA:Menghadapi Badai Kehidupan: 5 Tips Mengatasi Perceraian
6. Masalah Perilaku
Anak-anak yang mengalami broken home mungkin mengalami masalah perilaku, seperti agresivitas, penarikan diri dari pergaulan, atau penyalahgunaan narkoba dan alkohol.