
Setelah tertangkap, orang tua keduanya dipanggil. Di sana saling meminta maaf. Kendati dirugikan, namun pihak Zuhri justru memaafkan. Sebab merasa bersyukur kejadian tersebut tak sampai mencelakai nyawa putranya. Sehingga hanya diberikan arahan agar kejadian serupa tak diulangi.
“Saya tidak mempermasalahkan karena bersyukur tidak kena mata anak saya, kepalanya, atau penumpang lain yang berada di dalam mobil. Saya pun tidak minta ganti rugi, sudah dimaafkan. Nah sekarang anak saya yang dilaporkan maksudnya itu apa? Mereka yang mabuk dan hampir mencelakai orang. Itu mereka punya niatan mencelakai dan sudah direncanakan, tentu hal ini sangat membahayakan,” kata Zuhri dengan nada kecewa.
Soal pelaporan tersebut, pihaknya lantas menuding ada pihak-pihak tertentu yang ingin memanfaatkan situasi tersebut. Apalagi, Iqbal sampai sekarang tak diketahui keberadaannya.
“Yang dilaporkan itu apa, visum apa, wong dia itu lari di rawa-rawa gelap setelah melakukan pelemparan sampai dikejar warga. Kemudian paginya sudah saling minta maaf, keluarganya ngerangkul anakku. Saya merasa ada pihak-pihak tertentu yang punya kepentingan dalam permasalahan ini,” pungkas Syaifudin. (*)