SURABAYA, MEMORANDUM - Vape atau rokok elektrik (e-cigarette) sering dianggap sebagai alternatif yang lebih sehat dibanding rokok konvensional. Namun, anggapan ini belum tentu benar. Faktanya, vape memiliki bahaya tersembunyi yang perlu diwaspadai.
BACA JUGA:7 Bahaya Merokok dan Manfaat Berhenti Merokok bagi Kesehatan
Bahaya Kesehatan dari Vape
Kandungan Zat Kimia Berbahaya: Vape mengandung berbagai zat kimia berbahaya, seperti propilen glikol, perisa, logam berat, dan nikotin. Walaupun tidak mengandung tar seperti rokok, paparan zat-zat ini dalam jangka panjang belum diketahui efeknya secara pasti.
Kerusakan Paru-paru: Vape menghasilkan uap beraroma yang dihirup pengguna. Uap ini dapat mengiritasi dan merusak saluran pernapasan, bahkan berpotensi menyebabkan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
Ketergantungan Nikotin: Sama seperti rokok, vape mengandung nikotin yang bersifat adiktif. Hal ini dapat membuat penggunanya ketergantungan dan sulit berhenti.
Risiko Jantung: Nikotin dalam vape dapat meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung.
Dampak pada Remaja: Vape dengan rasa buah yang manis dan berwarna-warni lebih menarik bagi remaja. Penggunaan vape pada usia muda dapat mengganggu perkembangan otak dan memicu kecanduan zat adiktif lainnya.
BACA JUGA:10 Dampak Negatif Penggunaan Vape pada Kesehatan
Rokok Tetap Lebih Berbahaya
Meskipun vape memiliki bahaya kesehatan, perlu dicatat bahwa rokok konvensional tetap jauh lebih berbahaya.
Rokok mengandung tar, zat karsinogen penyebab kanker, dan lebih dari 7000 zat kimia berbahaya lainnya.
Rokok terbukti memicu berbagai penyakit mematikan, seperti kanker paru-paru, penyakit jantung, stroke, dan diabetes.
Vape bukanlah pilihan yang sehat. Menghirup zat kimia dalam vape, meskipun tidak sama dengan asap rokok, tetap berisiko bagi kesehatan.
BACA JUGA:Rokok Elektrik, Benarkah Bisa Menjadi Solusi Aman atau Ancaman Baru? Berikut Penjelasannya