MEMORANDUM - Di tengah kerasnya penjajahan Belanda, cinta tak henti bersemi. Kisah kasih terlarang, pengorbanan, dan perjuangan melawan penjajah mewarnai 7 novel romantis berlatar belakang kolonial Belanda ini.
BACA JUGA:Rekomendasi Novel untuk Penggemar Dunia Sophie
1. Bumi Manusia (Pramoedya Ananta Toer)
Kisah cinta Minke dan Annelies, pribumi dan non-pribumi, terhalang oleh tembok kolonialisme yang kejam.
Novel ini mengantarkan pembaca pada pergolakan batin dan semangat perlawanan di era kolonial.
BACA JUGA:Membangun Kebiasaan Membaca, Rekomendasi Novel Bahasa Inggris Pendek dan Ringan untuk Pemula
2. Layar Terkembang (Sutan Takdir Alisjahbana)
Kisah Tini dan Tini, dua perempuan dengan nasib berbeda, terikat oleh cinta segitiga dengan pemuda terpelajar.
Novel ini mengangkat tema emansipasi wanita dan kritik sosial di era kolonial.
BACA JUGA:4 Rekomendasi Novel Self-Improvement untuk Meningkatkan Diri
3. Helen dan Sukanta (Pidi Baiq)
Kisah romantis berbalut kritik sosial ini menceritakan pergolakan batin perempuan Belanda bernama Helen yang jatuh cinta dengan pribumi.
BACA JUGA:5 Novel Islami Terbaik untuk Dibaca di Bulan Ramadan: Mengisi Waktu Luang dengan Kebaikan
4. Siti Nurbaya (Marah Rusli)
Novel klasik ini mengisahkan cinta tragis Siti Nurbaya dan Samsul Bahri akibat intervensi adat dan ambisi politik di era kolonial.
BACA JUGA:Fakta Menarik Jane Austen, sang Penulis Novel Romantis Terkemuka
5. Salah Asuhan (Abdoel Moeis)
Kisah Hanafi dan Corrie, pribumi dan Indo-Eropa, terbentur oleh perbedaan budaya dan kelas sosial di tengah kolonialisme.
BACA JUGA:Ingin Merasakan Sensasi Ketegangan dan Teka-teki? Bacalah Novel-Novel Misteri Ini
6. Max Havelaar (Multatuli atau Douwes Dekker)
Novel ini tak ubahnya kritikan pedas terhadap praktik politik di Hindia-Belanda. Novel ini juga memuat kisah cinta tragis yang dialami Saidja dan Adinda akibat carut-marut pemberontakan masa kolonial.
BACA JUGA:Keren! Inilah 5 Fakta Unik Tentang J.K. Rowling, Penulis Novel Fenomenal
7. Burung-Burung Manyar (Y.B. Mangunwijaya)
Novel ini memuat kisah cinta antara Teto dan Atik yang bertolak belakang. Novel ini mengangkat tema nasionalisme dan kritik sosial di era kolonial.
BACA JUGA:Panutan Para Pemula, 5 Penulis Novel Terkenal Di Indonesia
Baca 7 novel ini dan rasakan bagaimana cinta bersemi di tengah kekejaman penjajahan. Kisah-kisah ini tak hanya romantis, tetapi juga membangkitkan semangat perjuangan dan refleksi sejarah bangsa. (*)