Peringati Haul ke-54 Bung Karno, PDIP Surabaya Ajak Kader Berjuang untuk Wong Cilik

Peringati Haul ke-54 Bung Karno, PDIP Surabaya Ajak Kader Berjuang untuk Wong Cilik

Pelaksanaan Haul ke-54 Bung Karno berlangsung di kantor DPC PDIP Surabaya.--

SURABAYA, MEMORANDUM - Ratusan kader banteng PDI Perjuangan Surabaya menggelar peringatan wafatnya datu haul Bung Karno ke-54. Kegiatan ini dilakukan untuk merefleksi pikiran dan jiwa pengabdian Sang Proklamator itu sekaligus doa bersama.

Adi Sutarwijono, ketua DPC PDIP Surabaya menyampaikan, peringatan haul Bung Karno merupakan rangkaian kegiatan dari Juni Bulan Bung Karno. Seperti diketahui, Bung Karno wafat di Jakarta pada 21 Juni 1970 dan dimakamkan di Kota Blitar.

“Kader-kader PDI Perjuangan di Surabaya mengkhidmati nilai-nilai ajaran dari Bung Karno dan mendoakan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, semoga beliau mendapatkan tempat terbaik, tempat termulia, di sisi-Nya. Dan, kita semua diberi kekuatan untuk mewarisi dan meneruskan api perjuangannya,” kata Adi, yang juga ketua DPRD Surabaya ini, Sabtu, 27 Juni 2024.

BACA JUGA:Paripurna DPRD Surabaya Hapus Riswanto dari Fraksi PDI Perjuangan

Ada tiga peristiwa penting di bulan Juni bagi Sang Proklamator Kemerdekaan dan Presiden RI pertama itu, yang dikenang dan diperingati masyarakat luas. 

Pertama, 1 Juni 1945. Bung Karno menyampaikan pidato tentang Pancasila di depan sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia).

Ketika itu di masa kekuasaan balatentara Jepang. Oleh pemerintah, tanggal 1 Juni ditetapkan Hari Lahir Pancasila, yang diperingati secara nasional setiap tahun.

“Kedua, 1 Juni 1901. Bung Karno lahir di Surabaya ketika fajar merekah. Diberi nama Koesno. Kemudian diubah menjadi Soekarno. Bung Karno lahir di rumah kecil, kampung Pandean Gang 4 nomor 40. Bung Karno adalah arek Suroboyo. Beliau lahir dan tumbuh di kota yang kultur masyarakatnya egaliter, blak-blakan, penuh persaudaraan," kata Adi. 

Kota Surabaya, kata dia, merupakan tempat penting dalam pertumbuhan nasionalisme dan perjuangan Indonesia di masa silam. Kota ini disebut Bung Karno sebagai dapur nasionalisme Indonesia. Kota Surabaya menjadi tempat pembentukan gagasan Indonesia di masa pemerintahan kolonial Belanda.

BACA JUGA:Atlet Surabaya Bawa Pulang 3 Medali Emas, Fraksi PDI Perjuangan Dorong Pemkot Beri Bonus

Sementara itu, Achmad Hidayat, wakil sekretaris DPC PDIP Surabaya menyampaikan bahwa dalam kegiatan dua hari berturut-turut disambut antusias dan berjalan dengan khidmat oleh kader-kader PDIP.

Dengan momentum Juni Bulan Bung Karno, Achmad mengajak untuk memperkuat kesolidan dan kekompakan kader banteng di Kota Pahlawan untuk memperjuangkan kepentingan rakyat, terutama lapisan wong cilik. 

Terlebih PDIP di Surabaya akan menghadapi Pilkada 27 November 2024.

“Rangkaian peringatan haul Bung Karno ke-54  mempertebal jiwa dan semangat cinta tanah air. Semangat gotong royong untuk mewujudkan keadilan sosial yang bisa dirasakan lapisan masyarakat kecil atau wong cilik,” kata Achmad.

Sumber: