TULUNGAGUNG, MEMORANDUM - Sesuai data yang disampaikan oleh Disperindag Kabupaten Tulungagung, harga beras di Kota Marmer terpantau stabil selama sepekan terakhir.
Tidak terpantau kenaikan harga untuk beras jenis medium. Kemudian untuk beras premium harganya mulai turun.
Berdasarkan hal tersebut, kini Pemkab Tulungagung berupaya mengantisipasi lonjakan harga komoditas lain untuk menekan inflasi agar tidak mengalami kenaikan.
Pj Bupati Tulungagung, Heru Suseno mengatakan, sesuai hasil vidcon pengendalian inflasi beberapa waktu lalu, kini pihaknya diminta untuk memantau harga jagung, telur dan daging ayam di pasaran.
BACA JUGA:Pemkab Tulungagung Pastikan 596 Formasi CASN dan PPPK untuk Tahun 2024
Hal itu tak lepas dari stabilnya dan prediksi bakal turunnya harga beras, karena pada bulan April mendatang akan ada panen raya yang akan mempengaruhi penurunan harga beras di pasaran.
"Jika kondisinya seperti ini saya yakin angka inflasi untuk bulan Maret akan turun," ujarnya, Jumat 22 Maret 2024.
Heru menjelaskan, ada 3 jenis komoditas yang perlu dipantau sesuai hadil rapat koordinasi. Yakni jagung, telur dan daging ayam.
"Ini tadi hasil rapat koordinasi dengan pemerintah pusat kami diperintahkan memantau perkembangan harga jagung, telur dan daging ayam," tuturnya.
BACA JUGA:Pemkab Tulungagung Terima Hibah Barang Milik Negara dari KPK Senilai Rp 6 Miliar Lebih
Untuk komoditas jagung sendiri, Kabupaten Tulungagung mendapatkan alokasi bantuan sebesar 14 ribu ton. Bantuan itu sudah didistribusikan hingga 2 ribu ton, sisanya akan digelontorkan pada Maret ini.
Jika kebutuhan jagung sudah tercukupi maka dua komoditas lain bisa terkendali.
"Untuk telur dan daging ayam kenaikan selain karena trend bulan Ramadhan juga bisa dipicu karena mahalnya harga pakan yakni jagung. Untuk itu kita kendalikan harga jagung yang lain bisa mengikuti," pungkasnya.(fir/mad)