SURABAYA, MEMORANDUM-Aturan berlalulintas ternyata tidak sepenuhnya dipahami masyarakat. Padahal keselamatan berkendaran menjadi hal terpenting, agar tidak terjadi kemacetan, dan kecelakaan lalulintas.
Mengantisipasi terjadinya kecelakaan lalu lintas, kemacetan dan kejahatan jalanan, maka diperlukan pemahaman tentang etika berlalulintas. Kondisi ini, disampaikan Kapolsek Wiyung, Kompol Gandi Darma Yudanto, SH, SIK, MH pada podcast MemorandumTV, Selasa (19/3).
Podcast bersama Kompol Gandi Darma Yudanto di MemorandumTV akan tayang, Rabu (20/3) hari ini pukul 16.00.
BACA JUGA:Hamin Gimbal Jadi Bintang Tamu Podcast Memorandum TV: Mencintai Persebaya dengan Hati
“Di jalan raya itu ada toto kromo (aturan). Di Polsek Wiyung mempunyai program literasi keselamatan jalan. Karena itu kita memanfaatkan media digital sebagai rujukan agar masyarakat mengetahui tentang literasi keselamatan jalan,” terang Kompol Gandi Darma Yudanto.
Kompol Gandi menyampaikan, jajaran Polsek Wiyung sedang memprogram program literasi keselamatan jalan. “Kami berharap dengan tertib berlalulintas ini, sebagai cermin budaya bangsa. Kalau disuatu tempat bisa tertib, maka ditempat lain juga harus tertib,” kata perwira dengan melati satu dipundak ini.
Kompol Gandi menegaskan, di jalan bertemu banyak orang. Salah satunya akan bertemu dengan pelaku kejahatan. Sehingga sulit membedakan ada penguna jalan yang tertib, penguna jalan yang melanggar atau bahkan sebagai pelaku kejahatan.
Karena itu, aturan tertib berlalulintas sangat penting, agar penguna jalan bisa menjaga keselamatan diri sendiri maupun keselamatan penguna jalan lainnya. “Karena itu attitude, empati pada penguna jalan. Kalau masyarakatnya tertib disemua tempat terasa nyaman dan aman,” ujar dia.
Perlu dilakukan, lanjut Kompol Gandi melakukan penertiban berlalulintas. Pihaknya sering kali melakukan pemeriksaan di jalan. Seperti melakukan pemeriksaan Surat Ijin Mengemudi (SIM), Surat Tanda Kendaraan Bermotor (STNK). “Juga melakukan pemeriksaan bawaanya. Karena sering kali pelaku membawa sajam, narkoba, dan terkadang kendaraan juga hasil dari kejahatan,” tandas Kompol Gandi.
Terkadang masyarakat atau netizen juga berharap digelarnya razia atau pemeriksaan di jalan oleh kepolisian. Upaya itu, sebagai wujud komunikasi positif antara masyarakat dengan polisi sebagai pengayom, pelindung masyarakat. “Karena itu pemeriksaan di jalan akan mempermudah kepolisian melakukan identifikasi, jika ditemukan adanya aksi kejahatan,” ujarnya kembali.
Melakukan edukasi masyarakat, lanjut Kompol Gandi terus dilakukan bersama jajaran Polsek Wiyung. “Kami bersinergi dengan semua jajaran melakukan pencegahan dengan dialogis, prefentif dan penindakan,” tegas pria kelahiran Jakarta ini.
Kompol Gandi yang juga Lulusan Fakultas Hukum Ubaya ini, menyebutkan upaya melakukan razia di jalan banyak ditemukan kendaraan hasil kejahatan. Sehingga dari pemeriksaan di jalan tersebut, kepolisian bisa mengembalikan kendaraan hasil kejahatan ke pemilik sahnya. “Dari pemeriksaan kendaraan ini, juga banyak kendaraan yang tidak sesuai dengan spesifikasi,” tutup Kompol Gandi. (day)