SURABAYA, MEMORANDUM - Calon ketua DPRD Surabaya periode 2024-2029 menarik perhatian masyarakat dan kalangan politisi.
PDIP sebagai partai pemenang dengan 11 kursi tentu mendapatkan jatah kursi tertinggi itu. Namun teka-teki sosok yang akan menduduki masih misteri.
Saat ini, kursi ketua dewan diduduki Adi Sutarwijono yang juga ketua DPC PDIP Surabaya. Dari kabar yang beredar, posisi Adi masih sangat mungkin digantikan.
Pesaing terdekat yakni, Baktiono yang merupakan politisi senior sekaligus sekretaris partai. Kemudian ada nama Arjuna Rizki, caleg new comer yang berhasil meraih suara tertinggi di antara caleg senior partai berlambang banteng tersebut.
Nama lain yang berpotensi diusulkan yakni, Syaifuddin Zuhri, Sukadar, Budi Leksono, Tri Didik Adiono, dan Siti Maryam.
BACA JUGA:SSC: Calon Ketua DPRD Surabaya 2024-2029 Harus Visioner dan Miliki Kapabilitas
Berdasarkan keterangan politisi senior PDIP Jatim yang enggan disebutkan namanya, penunjukkan kursi pimpinan dewan tingkat kabupaten/kota diputuskan oleh dewan pimpinan pusat (DPP).
Itu setelah pimpinan DPC mengusulkan 3 nama yang layak dipilih.
"Jadi pimpinan partai di daerah bersama fraksi akan mengusulkan tiga nama kandidat ke pimpinan pusat. Masing-masing dari kandidat tersebut merupakan politisi senior, caleg peraih suara terbanyak, dan satunya lagi caleg perempuan," terangnya kepada Memorandum, Rabu, 20 Maret 2024.
Kemudian, lanjutnya, DPP yang akan menentukan satu nama yang akan menjabat sebagai ketua dewan. Sosok tersebut dipastikan berkompeten dan merupakan kader yang berintegritas. Sehingga layak menduduki kursi ketua dewan.
"Yang menentukan tetap DPP, pimpinan partai di daerah bersama fraksi hanya mengusulkan, lalu untuk kriterianya ya seperti itu," tandas dia.
Meski demikian, pria tinggi semampai ini memprediksi bahwa yang akan ditunjuk sebagai ketua dewan periode mendatang masih tetap Adi Sutarwijono.
BACA JUGA:10 Caleg Perempuan Amankan Kursi DPRD Surabaya 2024-2029, Tertinggi Laila Mufidah dari PKB
Menurutnya, Adi masih layak memimpin meski PDIP kehilangan 4 kursi dari periode sebelumnya.
"Sepertinya tetap Mas Awi (sapaan karib Adi Sutarwijono). Sebab belum ada sosok lain yang bisa mengimbangi kecendekiawan beliau," terangnya.
Di sisi lain, kursi pimpinan dewan wakil ketua I, II, dan III yang tersisa akan diisi oleh caleg dari Gerindra, PKB, dan Golkar.
Hal tersebut berdasarkan perolehan suara parpol terbanyak. Gerindra meraih 8 kursi, PKB dan Golkar masing-masing 5 kursi namun unggul perolehan suara dari PKS dan PSI. (bin)