Kebutuhan Hunian di Surabaya Meningkat, Pengamat: Penghuni Rusunawa Harus Tepat Sasaran

Kamis 14-03-2024,12:49 WIB
Reporter : Alif Bintang
Editor : Fatkhul Aziz

SURABAYA, MEMORANDUM - Pakar kebijakan publik dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Dr Moch Mubarok Muharam, mendorong Pemkot Surabaya untuk menambah gedung rusunawa. Hal ini melihat antrean yang kian bertambah mencapai puluhan ribu keluarga.

Tak dapat dipungkiri, kata Mubarok, rumah memang menjadi kebutuhan dasar bagi warga kota. Dan ketersediaan kebutuhan dasar tersebut perlu diantisipasi oleh pemerintah.

"Kenyataannya banyak warga Surabaya yang tidak mempunyai rumah. Nah, kebutuhan dasar ini perlu diantisipasi pemerintah dengan menambah ketersediaan rusunawa," katanya dihubungi, Kamis, 14 Maret 2024.

Namun begitu, Mubarok melihat bahwa pemkot perlu melakukan pengawasan intens terhadap calon penghuni rusunawa. Dia ingin rusunawa yang telah disediakan tepat sasaran. Artinya, benar-benar ditempati oleh warga yang berstatus keluarga miskin (gamis).

BACA JUGA:Banyak yang Tak Dihuni, Dewan Minta Pemkot Lakukan Pendataan Ulang Rusunawa

"Problemnya selama ini ketika pemkot membuat program rusunawa itu adalah siapa yang layak mendapatkannya. Jangan sampai kemudian yang menempati adalah orang yang dekat dengan pemkot bahkan ASN itu sendiri," kritiknya.

Di samping mendorong penghuni tepat sasaran, Mubarok juga meminta agar pemkot memanfaatkan aset yang kosong untuk disulap menjadi rusunawa. Atau dibuat sebagai tempat yang menciptakan lapangan pekerjaan dan mengentaskan kemiskinan.

"Jika ada lahan yang tak produktif, maka mengapa tidak digunakan sebagai lahan pro rakyat. Namun tentunya jangan sampai program untuk rakyat tersebut tidak menyasar rakyat, malah untuk kepentingan pihak tertentu, apalagi menjelang pilkada. Kita berharap wali kota tidak membuat kebijakan yang populer alias untuk keperluan kampanye," tandasnya.(bin)

Kategori :