SURABAYA, MEMORANDUM - Setan merah yang kehilangan aura menyeramkan, itu lah yang terjadi pada Manchester United sejak musim 2012/2013. Sudah 8 pelatih bergantian menukangi Manchester United sejak kepergian pelatih legendaris Sir Alex Ferguson.
Pelatih terakhir yang hingga kini masih menangani MU Erik ten Hag sempat membawa angin segar dengan memberikan trofi pertama untuk MU dimusim pertamanya.
Namun memasuki musim kedua mantan pelatih Ajax Amsterdam tersebut bukannya tambah meyakinkan, The Red Devils justru mencatatkan rekor awal musim terburuk sejak tahun 1930.
BACA JUGA: Kalah dalam Derby Manchester, Casemiro: City adalah Cermin Kesuksesan Sebuah Tim
Berikut beberapa alasan mengapa Manchester United masih belum berjaya di musim kedua Erik ten Hag
1. Inkonsisten
Pada musim 2023/2024 permainan Manchester United masih sangat inkonsisten. Hingga pekan ke 27 liga premier Inggris, tim asuhan ten Hag bertengger diposisi 6 mengoleksi 44 poin dengan 14 kekalahan, 2 hasil seri, dan 11 kekalahan terbanyak dari tim 10 besar liga.
Manchester United juga menjadi juru kunci di fase grup Liga Champions, padahal MU tergabung di grup yang relatif mudah berisikan Bayern Munchen, Galatasaray, dan Copenhagen. Dibawah asuhan Erik ten Hag, Manchester United terkadang bermain layaknya rakasasa sepak bola tetapi terkadang mereka bermain seperti tim amatir. Satu hal yang diperlukan MU adalah konsistensi.
BACA JUGA:Pengemar Manchester United Jangan Berharap Banyak di Transfer Window Januari, Ini Alasanya
2. Keadalaman Skuad Kurang Mumpuni
Salah satu alasan sang rival sekota Manchester City bisa berjaya adalah karena mereka memiliki kedalaman skuad yang mumpuni. Tidak ada Erling Haaland mereka masih memiliki Julian Alvarez, tidak ada Kevin De Bruyne mereka masih memiliki Bernardo Silva, Ruben Dias absen mereka masih memiliki Josko Gvardiol. Hal itu yang tidak dimiliki Manchester United.
Skuad utama dan cadangan Manchester United bagaikan langit dan bumi. Jika pemain utama absen, maka pengganti yang dimiliki MU memiliki perbedaan kualitas yang cukup signifikan. Contohnya jika Casemiro absen penggantinya hanya sekelas Scott McTominay
3. Dilanda Badai Cedera
Tyrell Malacia, Rasmus Hojlund, Lisandro Martinez, Anthony Martial, Mason Mount, Luke Shaw, Aron Wan-Bissaka, Christian Eriksen, Harry Maguire dan masih banyak lagi pemain MU yang sedang cedera. Sebenarnya tim-tim seperti Liverpool, Man City, Arsenal juga mengalami hal serupa, namun berkaitan dengan poin ke dua diatas MU tidak memiliki kualitas pada pemain penggantinya, berbeda dengan ketiga tim tersebut.