Surabaya, Memorandum. co.id - Proyek pembangunan pipa PDAM yang dilaksanakan pada Desember 2019. Kegiatan yang berjalan di Surabaya Barat lebih tepatnya Jalan Klakahrejo hingga Beringin berdampak yang cukup signifikan khususnya para pedagang kaki lima (PKL) dan penjual rumahan. Imbas proyek sangat dirasakan oleh Slamet, warga Beringin RW 1 yang membuka usaha foto copy. Dia mengaku jika pembongkaran jalan yang berada tepat di depan tempat usaha itu berdampak terhadap pemasukannya. "Ya berdampak, kan jalannya ditutup karena ada pembangunan, kan gak bisa lewat. Penutupannya dari Desember itu dari arah bawah (Klakahrejo-red) hingga tanggal 16 Februari tapi tadi malam baru saja dibuka," ungkap Slamet, Minggu (16/2/2020). Hal ini juga dirasakan oleh pedagang teh depan Alfamart yang tidak mau disebutkan namanya. Dia mengaku proyek pembongkaran jalan ini sangat mengurangi pemasukan dari jualan yang dijajakannya. "Efek buat pedagang lumayan, awal pembangunan proyek masuk daerah Klakahrejo dari bulan Desember 2019. Kemarin kalau dari daerah Bringin sini awal tahun kemarin. Dampaknya ke sini ya berkurang banyak dulu sebelum ada pembangunan ini dihentikan sama Pak RW. Soalnya banyak pedagang yang tidak dapat pemasukan lagi, terus ada perundingan akhirnya dapat hanya ganti rugi 10 hari dan per hari cuma Rp 100 ribu," ungkapnya sambil menunggu pelanggan yang datang. Ibu tersebut mengungkapkan jika ganti rugi tersebut sangat kecil jika dibandingkan dengan penghasilan sebelum adanya penutupan jalan yang ada di daerah Beringin. "Ya sangat kurang. Awalnya warga minta per hari bisa Rp 500 ribu tapi itu gak disetujui. Akhirnya cuma dapet 100 ribu itu ya jadinya cuma sejuta dan itu kurang banget. Karena kan kalau jalannya ditutup gak ada orang lewat buat beli. Kalau biasa per hari bisa 300-400an. Semenjak ada proyek sepi banget, kadang gak dapat sama sekali sampekan," tutupnya.(Mg1)
Pedagang Bringin Menjerit Gara-gara Proyek Pipa PDAM
Minggu 16-02-2020,15:17 WIB
Editor : Aziz Manna Memorandum
Kategori :