PASURUAN - Dua begal motor di jalan raya Desa Manikrejo, Kecamatan Rejoso, berhasil ditangkap warga. Bahkan satu dari dua tersangka, tewas diamuk massa yang kalap karena tersulut emosinya. Sedangkan satu pelaku berhasil kabur. Dari keterangan polisi, tersangka yang tewas bernama M Andik (34), warga Desa Menangas Kulon, Kebonrejo, Kecamatan Grati. Untuk pelaku yang kabur hingga kini anggota Satreskrim Polres Pasuruan masih memburunya. Semula polisi yang datang ke TKP kesulitan mengevakuasi jasad Andik, yang kondisinya setengah telanjang. Emosi massa masih ingin menumpahkan ke tubuh tersangka yang terbujur kaku. Setelah mampu menenangkan massa, petugas segera membawa jasad Andik ke RSUD R Soedarsono. Kasatreskrim Polres Pasuruan AKP Slamet Santoso membenarkan kejadian itu. Ia juga menerangkan kronologis saat dua tersangka beraksi hingga dihakimi massa. Diawali Sri Kuswandari (48), guru asal Desa Karanganyar, Kecamatan Grati, pulang dari mengajar dan melintas di Desa Manikrejo. Mendadak korban dipepet dan diacungi celurit oleh tersangka. Bahkan helm korban sempat dibacok hingga perempuan ini ketakutan. Sembari meninggalkan motor Honda Beat N 4908 TAC miliknya, Sri berlari sembari berteriak minta tolong. Kejadian perampasan motor itu berada di barat kantor Balai Desa Manikrejo. Mendengar teriakan korban, seluruh warga semburat dan bergerak mengepung TKP pembegalan. Dua tersangka yang rencananya akan membawa kabur motor Sri Kuswandari, gagal total. Malahan mereka terpaksa meninggalkan motor Yamaha Vega R yang menjadi sarana kejahatannya. "Berdasarkan keterangan saksi, tersangka ini kemudian kabur ke areal persawahan. Warga yang geram lalu mengejar dan berhasil menangkap satu tersangka, M Andik," jelas Slamet. Massa yang kadung tersulut emosinya, gantian melampiaskan kemarahannya menghajar M Andik. Tidak hanya dengan tangan kosong, tersangka malang ini juga dipukul memakai kayu, besi hingga batu. Mengalami luka parah, nyawa Andik akhirnya tidak tertolong. Kejadian tewasnya tersangka, membuat Slamet Santoso menyayangkan aksi warga yang main hakim tersebut. Mestinya massa mampu menahan emosi dan menunggu polisi datang untuk memprosesnya secara hukum. "Kami menyayangkan aksi main hakim sendiri tersebut. Saya paham jika mereka emosi tapi hal tersebut tetap tidak dibenarkan. Mestinya jika pelaku tertangkap segera diserahkan ke polisi agar bisa ditindaklanjuti,” pungkas Slamet. (ois/nov)
Begal Motor Tewas Dimassa
Senin 26-11-2018,02:00 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Minggu 21-12-2025,22:38 WIB
UMK Kota Madiun 2026 Diusulkan Naik 7,11 Persen, Tembus Rp 2,59 Juta
Minggu 21-12-2025,19:18 WIB
Hadapi Puncak Musim Hujan, Khofifah Pastikan Mitigasi Bencana Hidrometeorologi Jatim Optimal
Minggu 21-12-2025,19:35 WIB
AKBP Rovan Richard Mahenu Promosi ke Divpropam setelah Setahun Jabat Kapolres Gresik
Minggu 21-12-2025,22:46 WIB
Hadapi Lonjakan Penumpang Jelang Nataru, Kota Madiun Siapkan Tambahan KA dan Armada Bus
Senin 22-12-2025,09:59 WIB
Borong 22 Medali Emas, Kontingen PSHT Nganjuk Berjaya di Ngawi Championship 1
Terkini
Senin 22-12-2025,19:04 WIB
Memasuki Libur Sekolah, Bupati Situbondo Ingatkan Kewaspadaan Pelajar dan Orang Tua
Senin 22-12-2025,18:52 WIB
Sekuriti Apartemen Terlibat Curanmor Mengaku Dapat Bagian Rp 400 Ribu
Senin 22-12-2025,18:49 WIB
Puluhan Ibu Rumah Tangga di Surabaya Jadi Korban Investasi Bodong Kerugian Capai Rp 10 Miliar
Senin 22-12-2025,18:20 WIB
Kejari Nganjuk Sosialisasikan Lomba Tertib Keuangan Desa dan Film Pendek Jaksa Garda Desa
Senin 22-12-2025,18:14 WIB