SURABAYA, MEMORANDUM - Penemuan mayat bayi perempuan ditemukan di tumpukan sampah di Jalan Dukuh Kupang Utara Gang Lebar sekitar pukul 08:00 pagi, Jumat 1 Maret 2024.
Menurut saksi mata Ponidi (85) kejadian itu terjadi pukul 08:00 WIB, dimana tempat biasa ia menaruh becaknya, Pak Hartono minta tolong ke dirinya karena banyak lalat di lokasi tersebut.
"Waktu itu jam 08:00, karena banyak lalat, Pak Hartono minta tolong ke saya. Terus saya sobek sedikit keresek warna hitam itu, dengan menggunakan kayu saya congkel sedikit ternyata muncul tangan kecil," kata Ponidi.
Setelah melihat ada tangan, ia tidak berani lagi membuka lebih lebar. Ia pun tidak mengetahui apakan mayat bati tersebut laki-laki atau perempuan.
BACA JUGA:Bayi Perempuan Dibuang di Tempat Sampah Depan Rumah Warga Dukuh Kupang
"Saya gak tau ada ari-arinya apa tidak karena gak berani buka. Setelah itu saya langsung lapor ke polisi gak tau juga mayat laki-laki atau perempuan," jawabnya.
Menurut kakek 8 cucu ini, sebelum ditemukan mayat bayi sudah ada sampah di lokasi kejadian sekitar dua hari lalu. Ia menduga kemarin malam bayi tersebut dibuang.
"Sampah sudah dua hari yang lalu ada disitu, kemungkinan kemarin malam, Kamis 29 Februari 2024 malam naruhnya. Apalagi kemarin sore tidak ada," ujarnya.
Di sekitar lokasi kejadian sejak Magrib hingga pukul 22:00 diadakan bazar atau pasar malam yang pastinya ramai dikunjungi warga sekitar.
BACA JUGA:Polisi Selidiki Penemuan Jasad Bayi Perempuan di Sungai Pakis
Namun menurut saksi sebenarnya ada CCTV di sekitar sini (lokasi kejadian). Namun CCTV tersebut tidak mengarah ke tempat tersebut tapi ke seberangnya.
"CCTVnya milik Pak Sapta tapi mengarah ke seberangnya bukan di lokasi sampah sini," bebernya.
Ponidi mengungkapkan bahwa kemungkinan mayat bayi yang dibuang baru dilahirkan. Saat dibuang masih belum berbau busuk.
"Mungkin ya ini hasil hubungan gelap, tapi kalau daerah saya (Dukuh Kupang Utara gang Lebar) tidak ada yang hamil, gak tau juga kalau kampung sebelah," ungkapnya.
BACA JUGA:Bayi Hidup Dibuang di TPS Alas Malang, Kantong Merah Bisa Jadi Petunjuk Polisi