SURABAYA, MEMORANDUM- Kejadian tragis menimpa SA (9), warga Jalan Dupak Timur. Ia tewas tenggelam di kubangan bekas tambak saat berkunjung ke rumah kakeknya di Jalan Sukomanunggal Baru Utara PJKA.
Penyebabnya, korban tidak mengetahui medan dan kali pertama bermain disekitar kubangan usai mencari ikan bersama dua sepupunya.
Jenazah bocah yang masih duduk di sekolah dasar (SD) kelas 3, itu ditemukan Senin (26/2) sekitar pukul 16.00, oleh pamannya Nur Ali dan kakeknya Tobo.
BACA JUGA:Dinkes Surabaya Siapkan SDM dan Alkes untuk RSUD Surabaya Timur
"Cucu saya tidak tahu medan sini dan baru kali pertama datang ke rumah," kata Tobo, kakek SA saat ditemui Memorandum di rumahnya, Selasa (27/2).
BACA JUGA:Personel Gabungan Amankan Unjuk Rasa Di Graha Wonokromo
Tobo mengungkapkan, saat itu SA sedang bermain mencari ikan dengan dua cucunya bernama IB dan RG di kubangan bekas tambak dekat rumahnya pada Minggu (25/2).
Sekitar pukul 16.00, mereka pulang. Namun ketika sampai rumah SA tidak tidak terlihat. Merasa ada yang ganjil, keluarganya pun mencarinya di lokasi sekitar mereka bermain di kubangan bekas tambak. Tapi diubek-ubek tetap tidak ketemu.
"Saya mencari hingga Subuh korban tidak ditemukan disekitar lokasi. Awalnya memang tidak tahu kalau tenggelam dan mengira tidak tahu jalan lalu tersesat," ungkap Tobo.
Tidak putus asa, Tobo bersama keluarganya dengan dibantu warga pada Senin (26/2) sekitar pukul 16.30, kembali melakukan pencarian terhadap SA.
Bahkan, keluarganga sempat mendatangkan orang pintar untuk menerawang keberadaan korban.
"Saya pun menyelami kubangan bekas tambak yang dalam, tapi tetap tidak ditemukan jenazah cucu saya," ujar Tobo.
Hingga akhirnya, kubangan tersebut diberi mantra. Dan beberapa menit kemudian ditemukan sepasang sandal milik SA di tumpukan kardus di kubangan yang dipenuhi semak-semak rerumputan setinggi dua meter dan ditumbuhi tanaman tanaman eceng gondok.
Merasa menemukan titik terang, Tobo dan pamannya langsung membersihkan rerumputan dan eceng gondok. Tiba-tiba mayat SA timbul ke permukaan dan langsung dievakuasi. Nahasnya, korban sudah tak bernyawa.
"Bekas tambak itu diuruk. Airnya tidak bisa keluar (mengalir) dan membentuk kubangan lalu ditumbuhi rumput serta tanaman eceng gondok. Jenazah cucu saya tidak bisa muncul ke permukaan karena tertutup tanaman itu," tandas Tobo.