MALANG, MEMORANDUM-Kapolres Malang AKBP. Putu Kholis Aryana pada Senin (26/2) mengunjungi rumah duka, anggota KPPS Kromengan yang meninggal dunia dengan di dampingi para Muspika kecamatan Kromengan.
Pada kunjunganya Kapolres Putu Kholis ditemui oleh dua putri almarhumah Salmiati Ningsih yang didampingi kakak almarhumah ( bude), almarhum merupakan salah satu anggota KPPS kecamatan Kromengan yang bertugas pada TPS 7 desa Ngadirejo.
"Kenapa saya baru datang sekarang, karena menunggu rapat pleno pada tingkat PPK selesai," ujar AKBP Putu Kholis Aryana Kapolres Malang, Senin, 26 Februari 2024 seusai dari rumah duka.
BACA JUGA:Satgas Pangan Polresta Malang Kota, Sidak Sejumlah Pasar
Kholis mengungkapkan, karena pihaknya tidak mau ada kesan mengganggu aktifitas kegiatan penghitungan PPK, maka dari itu pihaknya datang untuk memberi semangat serta mengapresiasi bagi anak almarhum. Apalagi kedua putrinya masih berstatus sebagai pelajar dan mahasiswa.
BACA JUGA:Pj Wali Kota Wahyu Harap Ada Penelitian Pembangunan Kota Malang
Selain itu Polres Malang juga memberi bantuan dan dukungan apa yang diperlukan oleh pihak keluarga, guna dalam melaksanakan tahlilan atau kepengurusan lainnya seperti BPJS atau yang lainnya.
"Kami juga akan bantu mempermudah anaknya, dalam mengurus SIM karena mereka setiap hari menggunakan kendaraan saat pulang pergi bersekolah," kata, Kholis.
Kapolres menambahkan, Alhamdulilah keluarga almarhum, sudah terima bantuan dari pemerintah propinsi, juga BPJS dan informasinya kedua anaknya menerima bea siswa hingga lulus kuliah.
Perlu diketahui selain bantuan dari Polres Malang, pihak keluarga juga sudah menerima bantuan dari Gubernur Jatim sebesar Rp 10 juta, menerima dari BPJS ketenaga kerjaan Rp 147 juta. Bantuan santunan tersebut diserah terimakan langsung, pada putri almarhum.
Salmiati Ningsih (56) meninggal saat menjalani perawatan di RS Wava Husada pada Kamis (15/2) sekitar pukul 14.45 wib, dimana sebelumnya korban sempat dilarikan ke Puskemas Kromengan sekitar pukul 01.00 wib dini hari.
Namun oleh Puskesmas langsung dirujuk ke RS Wava Husada, dimana saat itu korban merasa sakit didadanya pada saat proses penghitungan pada TPS 7 desa Ngadirejo. Melihat hal itu oleh pihak keamanan langsung dilarikan ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan, karena sakitnya cukup parah akhirnya di rujuk ke RS dan berakhir meninggal dunia. (kid)