JOMBANG, MEMORANDUM - Kasus Infeksi Virus Dengue (IVD) di Kabupaten Jombang mengalami peningkatan cukup signifikan. Hingga Februari 2024 mencapai ratusan kasus.
Dari data Dinas Kesehatan Jombang, kasus IVD sebanyak 331 pasien, dan yang meninggal 4 pasien. IVD sendiri terdiri dari DBD (Denan Berdarah Dengue), DD (Demam Dengue), Cikungunya, juga suspect DBD.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinkes Jombang, Syaiful Anwar mengatakan, bahwa 4 pasien yang meninggal murni terserang DBD. Dari 331 pasien, pihaknya akan mengelompokkan lagi.
BACA JUGA:Pengurus PWI Jombang Dilantik, Ini Pesan Ketua PWI Jatim
"Nanti akan kami kelompokkan lagi. Karena laporan yang diminta oleh Kemenkes adalah IVD. Kami harus memasukkan semuanya," katanya, Kamis (22/2/2024).
BACA JUGA:Tekan Laju Inflasi, Tim TPID Jombang akan Buka Warung di Pasar Pon
Saiful menjelaskan, terkait lonjakan kasus ini nasional. Terkait KLB, ia menunggu instruksi dari jajaran berjenjang, baik dari pemerintah provinsi maupun Kemenkes.
"Sehingga kami menunggu instruksi dari jenjang kami yang lebih tinggi," jelasnya.
Saiful memaparkan, dibandingkan tahun 2023 yakni 130 kasus, dan itu murni DBD. Kalau untuk tahun ini, ia melaporkan IVD saja. Sedangkan angka kematian, tahun 2023 tidak ada. Karena faktor musim kemarau yang agak panjang.
Langkah-langkah Dinkes agar kasus meninggal tidak berlanjut, Saiful mengimbau kepada masyarakat untuk betul-betul memperhatikan pola hidup bersih dan sehat. Disamping itu, masyarakat harus mengetahui, pada saat suhu badan panas sekali, lalu ada pusing di kepala bagian depan, maka harus waspada.
"Harus diwaspadai jangan sampai terlambat untuk penanganan, dilakukan uji lab. Karena itu berbahaya," imbaunya.
Hingga saat ini, masih terdapat beberapa pasien IVD yang sedang menjalani perawatan di RSUD Jombang dan RSUD Ploso. RSUD Jombang terdapat 21 pasien yang terdiri dari 17 anak-anak dan 4 dewasa, di RSUD Ploso terdapat 1 pasien dewasa.
Saiful kembali menegaskan, agar masyarakat diimbau untuk rajin menguras bak mandi dan mengeringkan tempat-tempat penampungan air, agar nyamuk tidak bisa bertelur, sehingga terhindar dari demam berdarah.
"Penampungan air harus ditutup agar nyamuk tidak dapat masuk dan bertelur. Lalu mengubur sampah agar tidak menjadi sarang nyamuk," pungkasnya. (yus)