SURABAYA, MEMORANDUM-Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI mendorong kepolisian untuk menuntaskan peristiwa ledakan di rumah Husairi, Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 06 Dusun Timur, Desa Nyalabuh Daya, Kecamatan/Kabupaten Pamekasan, Madura.
“Ini sudah masuk wilayah keamanan dan kriminal,” ujar anggota Bawaslu RI Totok Hariyono, Selasa 20 Februari 2024.
Totok berharap aparat kepolisian bisa menyelesaikan dengan tuntas. “Apalagi menyangkut penyelenggara pemilu,” tegas Totok.
BACA JUGA:KPU RI Lantik 7 Anggota KPU Jatim, Ini Daftarnya
Mantan jurnalis Memorandum ini, menyampaikan harus ada rasa aman dan nyaman dalam proses penyelenggaraan negara. “Tetapi apakah ini, kaitannya dengan penyelenggaraan pemilu atau tidak, aparat kepolisian yang paling berwenang menentukan,” tandas dia.
Anggota Bawaslu RI periode 2022-2027 ini, berharap kasus yang terjadi bukan politik. “Kami berharap ini tidak ada kaitannya dengan politik,” tutup Totok.
Sebelumnya Kapolda Jawa Timur Irjen Imam Sugianto mengatakan ledakan di rumah Ketua KPPS di TPS 06 Dusun Timur diduga berasal dari bahan peledak bom ikan bondet.
"Sudah kita identifikasi, bahan dasarnya adalah dari kalau enggak salah dari bom ikan bondet," kata Imam di Mapolda Jatim, Selasa 20 Februari 2024
Adapun Ledakan itu terjadi pada Senin 19 Februari 2024 sekitar pukul 03.45 WIB yang mengakibatkan dinding rumah Husairi rusak, kemudian pintu dan kaca jendela depan serta samping hancur, termasuk lemari kayu yang terletak di ruang tengah. Selain itu, tempat tidur korban dan plafon bagian depan rumah juga rusak.(day)