Sebuah studi mengungkapkan bahwa makanan cepat saji mengandung zat yang dapat memengaruhi perkembangan saraf selama masa remaja, sehingga menghambat proses belajar dan menerima materi.
Penelitian lain juga menyebutkan bahwa kandungan kalori yang tinggi pada makanan cepat saji dapat meningkatkan risiko terjadinya demensia pada orang lanjut usia, terutama bila dikonsumsi secara berlebihan.
BACA JUGA:Ingin Masak Tapi Malas Ribet? Simak 3 Resep Masakan Simpel Ini!
5. Diabetes
Konsumsi makanan cepat saji dipercaya dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Jenis makanan ini memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi yang akan dilepaskan menjadi glukosa ke dalam darah. Akibatnya, kadar gula dalam darah akan meningkat.
Bila dikonsumsi dalam jangka panjang, hal ini dapat mengganggu kerja hormon insulin dan meningkatkan risiko terjadinya diabetes.
6. Penyakit jantung
Penyebab utama penyakit jantung dan stroke adalah konsumsi makanan tinggi kolesterol. Makanan cepat saji merupakan salah satu sumber lemak jenuh yang dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL).
Selain itu, makanan cepat saji memiliki kandungan garam yang melebihi batas konsumsi harian Anda, sehingga dapat meningkatkan tekanan darah dan beban kerja jantung.
BACA JUGA:Rujak Cingur, Masakan Khas Surabaya Ini Punya Sejarah Unik
7. Gangguan pernapasan
Sebelumnya telah disebutkan bahwa konsumsi makanan cepat saji secara berlebih dapat meningkatkan berat badan. Seseorang yang memiliki berat badan berlebih berisiko mengalami gangguan pernapasan, termasuk sesak napas dan asma.
Berat badan yang berlebih juga dapat memberikan tekanan pada jantung dan paru-paru. Hal ini dapat terlihat ketika seseorang mengalami sesak napas meski hanya berjalan, menaiki tangga, atau berolahraga.
8. Gigi mudah rusak
Kandungan karbohidrat dan gula dalam makanan cepat saji dapat meningkatkan produksi asam di mulut. Meningkatnya produksi asam ini bisa merusak enamel gigi. Kondisi ini memungkinkan bakteri bertahan di mulut dan menyebabkan gigi berlubang.
9. Kanker