SIDOARJO, MEMORANDUM-Pada Jumat 2 Februari 2024 kemarin, Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) dipanggil KPK untuk diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi di BPPD. Ia seharusnya diperiksa bersama Kepala BPPD Ari Suryono yang Jumat pagi memenuhi panggilan KPK.
Namun bupati ternyata tidak hadir di gedung KPK. Bupati pada Jumat justru muncul dalam rapat paripurna di gedung DPRD Sidoarjo dan hadir dalam sosialisasi pencegahan stunting di Krian.
Pemerintah Kabupaten Sidoarjo memang terus berupaya dalam menekan angka stunting. Hal ini merupakan program yang berjalan berkelanjutan setiap tahun untuk percepatan penurunan angka stunting.
BACA JUGA:Cuaca Ekstrem, Satpolairud Polresta Sidoarjo Masifkan Patroli Kawasan Pesisir
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali melakukan sosialisasi percepatan penurunan AKI-AKB dan Stunting di Gedung Lokhapala, Kecamatan Krian, Jumat 2 Februari 2024. Sosialisasi diikuti 400 kader kesehatan berasal dari Kecamatan Krian, Balongbendo dan Tarik.
BACA JUGA:Ini Aspek Penilaian Lomba RT Berhadiah Rp 300 Juta di Sidoarjo
Dalam sambutannya, Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali menyampaikan terima kasih kepada semua kader kesehatan yang telah berupaya menurunkan angka stunting di wilayah Sidoarjo dan memberikan apresiasi kepada kader yang telah mengabdi lebih dari 40 tahun. Mereka dinilai memiliki peran penting dalam mensosialisasikan pencegahan stunting kepada masyarakat dan menjadi provokator kebaikan. Dengan komitmen bersama, bupati yakin jumlah stunting di Sidoarjo dapat kian menurun.
“Saya berterima kasih kepada kader kesehatan karena kader kesehatan inilah yang dapat menggerakkan masyarakat secara langsung untuk mencegah stunting. Saya bangga dan mengapresiasi kepada kader-kader kesehatan yang telah mengabdi lebih dari 40 tahun hingga tidak mau pensiun dengan ikhlas. Saya yakin, angka stunting di Sidoarjo akan turun jika kita bersama-sama berkomitmen mencintai Sidoarjo lebih baik dan menjadi provokator kebaikan di masyarakat,” ujarnya.
Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali menekankan para kader kesehatan harus bisa profesional dalam menghadapi permasalahan stunting. Kinerja kader kesehatan bisa menunjukan eksistensinya lebih baik, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo akan mendukung penuh untuk memfasilitasi kebutuhan yang menjadi haknya. Ini sebagai bentuk motivasi agar meningkatkan semangat para kader kesehatan dalam menjalankan tugasnya.
“Para kader kesehatan dalam menghadapi kasus stunting ini harus tetap professional dalam pekerjaannya. Jika para kader kesehatan bisa menunjukan efek yang signifikan untuk kasus ini, maka bupati akan memperjuangkan hak-hak para kader kesehatan semuanya,” ungkap Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali.
Gus Muhdlor juga menyampaikan di tahun 2024 ini terdapat lomba antar RT yang total hadiahnya 300 juta rupiah. Lomba tersebut mencakup aspek RT Sehat, Asri, Mandiri Sejahtera, Berbudaya dan Jimpitan. Dengan lomba antarRT ini akan mampu mendorong masyarakat berperan dalam pembangunan Sidoarjo dan hasilnya nanti dapat dirasakan untuk masyarakat sendiri.
“Tahun ini nantinya akan diadakan lomba antarRT yang berhadiah 300 juta rupiah. Saya harapkan kader kesehatan yang hadir kali ini juga ikut serta dalam perlombaan tersebut dikategori RT sehat atau kategori lainnya. Lomba ini melibatkan peran masyarakat untuk bersama membangun Sidoarjo menuju Self Governing Community. Jika RT nya baik dan sehat yang menikmati bukan bupati tapi masyarakat itu sendiri,” ucap Gus Muhdlor.(*/jok)