Malang, Memorandum.co.id - Adanya kabar mediasi (perdamaian) antara korban dan pelaku dugaan bully di SMPN Kota Malang, tidak serta merta menggugurkan penyelidikan Polisi. Mengingat, telah ditemukan adanya tindakan pidana, bahkan terjadi di saat jam sekolah. Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Leonardus Simarmata menjelaskan, pihaknya akan tetap fokus pada penyelidikan. Melakukan proses hukum sesuai dengan porsinya. "Terkait dengan itu (adanya kabar mediasi), tidak sekaligus menghentikan penyelidikan. Proses jalan terus. Bahkan, hari ini dilaksanakan pemeriksaan terhadap saksi saksi. Jumlahnya 7 orang yang diduga sebagai pelakunya. Sebelumnya, sudah 3 orang menjalani pemeriksaan," terang Leo, Senin (03/01/2020) Ia melanjutkan, pemeriksaan terhadap anak anak, tentu ada teknis khusus Dengan tetap memberikan hak perlindungan pada anak. Selain para saksi dari para siswa, nantinya sekolah juga akan dimintai keterangan. "Saat ini yang terpenting adalah proses tetap hukum berjalan dan pemulihan kondisi korban. Tentunya ada pendampingam dan trauma healing. Nantinya, hasil visum akan disandingkan dengan hasil pemeriksaan," lanjutnya. Kalau dari pemeriksaan, telah ditemukan beberapa luka memar di beberapa bagian tubuhnya. Bahkan, satu jari tangan dalam kondisi memar dan membiru kehitaman. Dikabarkan, di bagian terparah, bukan tidak mungkin dilakukan amputasi. Sebelumnya, beredar di media sosial atas dugaan kekerasan di sekolah SMPN 16 Malang. Salah satu siswa kelas 7, mengalami sejumlah luka memar di beberapa bagian tubuhnya. Luka berupa lebam lebam hingga warna membiru gelap. Kepala Sekolah, Syamsul Arifin membenarkan kejadian itu di lingkungan sekolahya. Menurutnya, hal itu terjadi di sekolahnya tanggal (15/01/2020). Itu diketahui setelah sebelumnya menanyakan kepada para siswa. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang, Dra Zubaidah MM menjelaskan, jika setelah kejadian tersebut, siswa yang bersangkutan sudah masuk sekolah. Namun, kemudian ijin tidak masuk karena sakit. Ia menyatakan, saat itu jari korban sering kejepit gasper ikat pinggang. "Setelah kejadian, hari berikutnya sudah masuk sekolah namun diperban. Bahkan, sudah ikut pramuka. Namun akhirnya, ijin tidak masuk karena sedang.dirawat di rumah sakit sampai saat ini. Ada kejadian itu, tapi tidak kekerasan, itu guyon dengan teman - temanya di masjid sekolah," katanya. (Cr-3/gus)
Kasus Bully Pelajar Malang, Proses Hukum Jalan Terus
Selasa 04-02-2020,02:59 WIB
Reporter : Agus Supriyadi
Editor : Agus Supriyadi
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Kamis 26-12-2024,07:59 WIB
Catatan Eko Yudiono: Siapa Juara Paruh Musim Liga 1, Persebaya atau Persib?
Kamis 26-12-2024,17:43 WIB
Atlet Ngawi Raih Medali Emas di Kejuaraan Dunia Abu Dhabi World Pencak Silat Championship 2024
Kamis 26-12-2024,14:22 WIB
Tabrakan Dua Motor di Cerme, Seorang Ayah Meninggal Dunia
Kamis 26-12-2024,16:01 WIB
Ini Penjelasan Kejati Jatim Terkait Insiden Tembakan ke Udara Kajari Kabupaten Kediri
Terkini
Kamis 26-12-2024,20:52 WIB
Pemkot Surabaya Kerahkan Drone Cari Balita Hanyut di Babatan Wiyung, Perluas Pencarian hingga 5 Kilometer
Kamis 26-12-2024,20:38 WIB
Lokomotif KA Wijaya Kusuma Terbakar, KAI Daop 8 Surabaya Mohon Maaf
Kamis 26-12-2024,20:30 WIB
Semaikan Semangat Kebersamaan, Memorandum Gelar Gathering
Kamis 26-12-2024,19:22 WIB
Kapolsek Balongbendo Serahkan 400 Bibit Tanaman untuk Pekarangan Bergizi
Kamis 26-12-2024,17:43 WIB